PENTINGNYA UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN PEMASARAN BAGI PENGRAJIN UMKM

Ekonomi157 views

JAKARTA, Inionline.Id – Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Program Studi Kajian Pengembangan Perkotaan, Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia (PS-KPP SKSG UI) Dr. Ir. Lita Sari Barus, M.Si menganggap penting untuk dilakukan upaya peningkatan produksi dan pemasaran dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Hal ini diungkapkan olehnya saat berdiskusi pada acara talk show dengan Sarinah dalam rangkaian kegiatan peringatan HUT ke 57 PT Sarinah (Persero). Acara yang dipandu oleh Bella Ikang Fawzi dan Lendra Halim serta dimeriahkan hiburan music oleh Mita Stradlin Percussion berlangsung di lantai UG Sarinah Dept Store Jalan MH. Thamrin nomor 11 Jakarta Pusat pada Jum’at (23/8/2019).

Menurut Lita Sari Barus, bantuan peningkatan produksi dan pemasaran bagi UMKM perlu dilakukan, agar modal pengrajin tidak tertahan di barang. Dijelaskan olehnya, bahwa hasil produksi UMKM yang terjual akan mengembalikan modal para pelaku UMKM sehingga mereka dapat memproduksi kembali barang kerajinannya.

“Pelaku UMKM juga akan memperoleh nilai tambah untuk pemenuhan kehidupannya. Dengan demikian keberlangsungan hidup para pengrajin dapat lebih terjamin dan sustainable.” Ujar Lita Sari Barus.

Sementara Lies Permana Lestari Direktur Retail Sarinah mengatakan, selain menghadirkan narasumber  Dr. Ir. Lita Sari Barus, M.Si, acara talkshow juga menghadirkan Beny Adrianto dari Yayasan Kain yang memaparkan tema “Kiat-kiat memperkenalkan batik nusantara dan boneka golek ke pentas internasional”. Lies mengatakan, bangsa Indonesia harus bangga karena produk nasional saat ini tidak kalah dan mampu bersaing di pasar global, baik secara kualitas maupun harga.

Dia menegaskan, Sarinah berkomitmen menjadi etalase produk industri kreatif dari Sabang sampai Marauke, sekaligus mendukung pemasaran UMKM.

“Selanjutnya kami berlrencana menggelar kegiatan kurasi produk unggulan UMKM Jakarta Timur, pada Senin, tanggal 26 Agustus 2019 mendatang. UMKM yang terpilih akan ditampilkan di Sarinah pada akhir bulan depan,” jelasnya.

Lies Permana menambahkan, dalam perayaan HUT ke 57 ini, Sarinah juga menyelenggarakan fashion show milenial serta bazaar millenial di Upper Ground mulai tanggal 1 hingga 31 Agustus 2019. Bazaar tersebut merupakan hasil karya para milenial dari berbagai sekolah mode di Jakarta seperti ESMOD, LASSALE dan SUSAN BUDIARJO.

Dia memaparkan, bahwa saat ini generasi milenial merupakan generasi yang paling banyak menerima perhatian dari banyak perusahaan sebagai sasaran pemasaran. Hal ini menurutnya berkaitan dengan jumlah populasi generasi milenial yang diperkirakan sama besar dengan generasi baby boomer yaitu sekitar 80 juta orang.

“Sebagai generasi yang paling beragam secara etnis, generasi milenial cenderung toleran terhadap perbedaan dan cenderung percaya diri. Mereka sering terlihat sedikit lebih optimis tentang masa depan dari pada generasi lainnya.” Ungkap Lira Pemana.

Dia juga menjelaskan, bahwa giat fashion show milenial yang diadakan, mengambil tema Muda Bergaya Trend 2020. Selain menampilkan karya desainer milenial, juga menampilkan para desainer yang sudah malang melintang di dunia fashion seperti Boeyoeng Rais (Ketua Komunitas Desainer Etnik Indonesia), Corrie Kastubi, Ayu Azhari. Hengki Kawilarang, Aura Putri, Hetty Sinaga dan lain-lain.

Salah satu desainer, Hetty Sinaga menampilkan karya desain terbarunya menjunjung nama Damiten sebagai masterpiece hasil sentuhan pribadinya. Hetty mengatakan, hasil karya desain yang dibuatnya di inspirasi dari melihat adanya sebuah keanggunan yang tak terucap saat tenun tradisional itu berpadu dengan nuansa modrenisasi sehingga tercipta busana etnik.

“Berbusana itu seperti sebuah upaya melantunkan pesan citra diri. Ada sinergi yang harus selaras antara jenis kain, warna, corak, motif, model, bahkan asesoris yang dipilih agar nuansa citra diri jadi lebih melekat.” Ujarnya. (Mul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *