Inionline.id – Tarmuji dan anak semata wayangnya kini bisa bernapas lega. Sebab, hidup mereka akan dibantu lembaga zakat. Termasuk listrik rumah yang sebelumnya diputus PLN akan diaktifkan lagi.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan turun tangan membantu Tarmuji yang menderita stroke dalam 7 tahun terakhir. Setelah diperiksa tim medis, Tarmuji diketahui mengidap stroke tidak akut dan hipertensi.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Lamongan dr Herwidia mengatakan, penanganan stroke dan hipertensi yang diderita Tarmuji akan berlanjut. Pemeriksaan akan dilakukan secara berkala.
“Saat ini sudah diberi perawatan. Tim kesehatan desa akan monitor 3 hari sekali dan memberikan pengobatan,” kata dr Herwidia pada wartawan, Jumat (14/6/2019).
Saat ini Dinkes akan membantu perawatan Tarmuji melalui tim medis desa dan Puskesmas. Selain itu, kata Herwidia, pihaknya juga akan membantu mengembalikan identitas kependudukan untuk pengurusan BPJS dengan skema PBI.
“Para tetangga juga sudah pernah mengusulkan ke panti jompo Babat, tapi belum bisa karena belum kategori lansia dan sakit,” imbuhnya.
Kemudian Kabag Humas dan Protokol Pemkab Lamongan Agus Hendrawan mengatakan, Baznas setempat juga sudah turun tangan membantu Tarmuji. Baznas akan mengaktifkan kembali listrik dan membantu biaya hidup selama yang bersangkutan masih tidak mampu.
“Untuk anaknya, kami akan membebaskan biaya pendidikan dan dicarikan beasiswa untuk putrinya,” kata Agus.
Tarmuji tinggal dengan anak semata wayangnya Nisda di Perumahan Graha Indah Lamongan. Bocah yang duduk di bangku kelas 2 SD itu harus mengurus Tarmuji yang lumpuh setiap hari, lantaran sang ibu sudah meinggal sejak setahun lalu.
Keduanya hanya bertahan hidup dengan mengandalkan bantuan dari tetangga dan donatur. Bahkan setiap malam mereka harus tidur di teras rumah karena listrik rumah yang mereka tempati sudah diputus PLN. Beruntung, kini uluran tangan pemerintah dan pihak terkait sudah sampai ke Tarmuji.
