Anies Membacakan LKPJ DKI 2018, Kemiskinan Turun, Ekonomi Meningkat

Ekonomi057 views

Inionline.id – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri sidang paripurna di Gedung DPRD DKI mengenai laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) DKI tahun anggaran 2018. Anies membacakan LKPJ di hadapan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi dan para anggota dewan.

Sidang paripurna digelar di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2019). Selain LKPJ anggaran, Anies juga menyampaikan penjelasan terhadap Raperda pengelolaan barang milik daerah dan juga Raperda tentang pencabutan perizinan usaha berdasarkan UU Gangguan.

Anies mengatakan pendapatan daerah Pemprov DKI sebesar Rp 65,81 triliun terealisasi 93,05 persen atau sebesar Rp 61,24 triliun. Lalu, belanja daerah yang direalisasikan sebesar Rp 61,45 triliun atau sebesar 81,83 persen dari rencana sebesar Rp 75,10 triliun.

“Dari rencana pendapatan daerah sebesar Rp 65,81 triliun terealisasi sebesar 93,05 persen atau Rp 61,24 triliun, yang terdiri dari pendapatan asli daerah sebesar Rp 43,3 triliun, dana perimbangan sebesar Rp 17,86 triliun, dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp 53,51 miliar,” kata Anies saat menyampaikan pidatonya.

Adapun realisasi pembiayaan daerah Pemprov DKI tahun anggaran 2018, Anies menyampaikan penerimaan pembiayaan dapat direalisasikan sebesar Rp 17,43 triliun atau 99,89 persen dari target sebesar Rp 17,45 triliun. Sedangkan pengeluaran pembiayaan dapat direalisasikan sebesar Rp 7,50 triliun atau sebesar 91,87 persen dari rencana sebesar Rp 8,17 triliun.

Sementara itu, di hadapan para anggota dewan Anies juga menyampaikan pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi DKI Jakarta sebesar 80,06 yang artinya meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 79,60. Untuk Indikator Sosial dia mengatakan pertumbuhan ekonomi di Jakarta saat ini lebih berkualitas dengan dibuktikan menurunnya kemiskinan di DKI.

“Tingkat pemerataan pendapatan yang dihitung berdasarkan koefisien gini, menunjukkan penurunan 0,019 dari gini rasio 0,409 pada tahun 2017 menjadi 0,390 pada 2018. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Jakarta lebih berkualitas,” jelasnya.

“Jumlah penduduk miskin di Jakarta tercatat sebesar 372.260 orang menurun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 393.130 orang atau turun sebesar 0,23 persen,” lanjutnya.

Tak hanya itu, dia memaparkan indikator ekonomi untuk produk domestik regional bruto (PDRB) pada tahun 2018 mencapai Rp 2.599,17 triliun, terjadi peningkatan sebesar 1,83 persen dibandingkan tahun 2017. Dia juga menyebut ekonomi DKI 2018 tumbuh sebesar 6,17 persen, sementara tingkat inflasi di Jakarta terkendali di kisaran 3,27 persen.

“Perekonomian DKI Jakarta tahun 2018 tumbuh sebesar 6,17 persen, lebih tinggi jika dibandingkan dengan perekonomian nasional yang besarnya 5,17 persen. Sementara tingkat inflasi di DKI terkendali pada kisaran 3,27 persen,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *