7.500 Pelari Dari 11 Negara Ramaikan Mandiri Jogja Marathon

Inionline.id – Sebanyak 7.500 pelari memadati Yogyakarta dalam rangka mengikuti Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2019. Ajang marathon internasional ini digelar oleh Bank Mandiri berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di Indonesia.

Rangkaian kegiatan ini pun dimulai pada 26-28 April 2019. Pada 26-27 April, para peserta mengambil perlengkapan lomba (racepack collection) di pendopo Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Sedangkan pada 28 April, para pelari mengikuti kegiatan inti di kawasan Candi Prambanan.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan kegiatan ini digelar selain untuk mempromosikan pola hidup sehat, kegiatan ini juga bertujuan untuk sekaligus mempromosikan pariwisata di Yogyakarta.

“Yang pertama kita pastinya mempromosikan hidup sehat. Kita ingin generasi muda Indonesia ke depannya semakin menggemari olahraga hingga menjadi lifestyle. Kedua kita promosikan pariwisata pastinya karena wisata olahraga sekarang jadi trend di dunia,” ujar pria yang akrab disapa Tiko itu.

Ia pun berharap Mandiri Jogja Marathon dapat menjadi ajang internasional yang digelar tahunan. Untuk itu, selalu ada perbaikan agar event ini menjadi lebih baik, terutama perbaikan dalam hal kerapihan.

Tahun ini, penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon pun terlihat lebih baik dari tahun sebelumnya. Kali ini, kegiatan ini juga melibatkan lebih banyak lagi sekolah, sanggar, komunitas seni dan kelompok-kelompok lainnya untuk berperan aktif pada MJM.

“Kali ini juga saya rasa lebih baik dibanding tahun lalu dan masyarakat juga sangat kooperatif sehingga seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan lancar dan semua happy,” lanjut Tiko.

Jumlah pelari dalam Mandiri Jogja Marathon ini terdiri dari 670 pelari di kategori full marathon, 1.530 pelari di kategori half marathon, 2.280 pelari di kategori 10K, dan lebih dari 3 ribu pelari di kategori 5K.

Dari seluruh peserta, sebanyak 85,31% berasal dari luar Yogyakarta. Namun bukan hanya dari Indonesia, para pelari pun ada yang datang dari negara lain. Tercatat ada 121 pelari asing sehingga Mandiri Jogja Marathon ini diikuti oleh 11 negara.

Pelari nasional pun ternyata mampu mengimbangi kecepatan pelari internasional. Di Mandiri Jogja Marathon 2019, pelari asal Kenya Stephen Munghatia Mugambi menjuarai ajang ini dengan catatan waktu 2 jam 25 menit 48 detik untuk kategori full marathon putra.

Selain mengikuti lomba lari, para peserta juga bisa sekaligus menikmati keindahan alam saat melewati rute yang melintasi berbagai destinasi. Bermula dari titik start di lapangan utama Roro Jonggrang, selanjutnya pelari bisa menikmati pemandangan mulai dari Km 13 hingga Km 15 yang menyuguhkan memandang gugusan Gunung Merapi.

Selanjutnya di Km 26 pelari akan disambut oleh Monumen Taruna Perjuangan dan Museum Pelataran. Lalu di Km 37 sampai Km 39 pelari bisa menyaksikan indahnya Candi Plaosan Lor dan Plaosan Kidul. Sedangkan di Km 40 ada pemandangan Candi Sewu dan Candi Bubrah hingga akhirnya peserta finish di Candi Prambanan.

Selain titik tersebut, di beberapa rute lainnya pelari juga bisa menikmati pemandangan sawah dan nuansa pedesaan yang sangat khas dengan kearifan lokal Jawa, khususnya Yogyakarta. Masyarakat juga sangat antusias menyambut ajang yang sudah digelar untuk ketiga kalinya ini.

Lebih dari 8 ribu orang memadati race village di area candi Prambanan untuk melihat dan memberikan dukungan kepada para pelari serta mencicipi ragam kuliner khas Yogyakarta. Tidak hanya di area lomba, dukungan masyarakat juga mengalir di sepanjang rute yang dilalui para peserta.

“Bank Mandiri turut serta mendukung partisipasi desa dengan memberikan bantuan berupa pengaspalan jalan rusak sepanjang rute marathon dan 450 lampu penerangan. Di samping itu, apresiasi juga diberikan kepada desa terbaik dalam kategori padat karya, ragam budaya, dan hiburan,” ujar Tiko.

Apresiasi Padat Karya diberikan kepada desa Wedonartani dan Umbulnartani. Sementara Ragam Budaya diberikan kepada desa Sukoharjo dan Titomartani. Desa Taman Martini, Purwomartani, Selomartani, Widodomartani, dan Maguwoharjo mendapat apresiasi dalam kategori hiburan.

Di kawasan lomba Mandiri Jogja Marathon 2019, masyarakat juga dapat mengikuti program aktivasi LinkAja untuk mendukung kampanye cashless society. Masyarakat akan mendapatkan edukasi penggunaan aplikasi LinkAja untuk melakukan berbagai transaksi kuliner dan lainnya di kawasan race village Candi Prambanan.

“Kita juga promosikan kuliner Yogyakarta dan kuliner modern juga. Sambil lari sambil mengenal wisata dan kuliner Yogyakarta. Semoga Yogyakarta makin populer sebagai wisata nasional maupun internasional,” jelasnya.

Selain itu, Mandiri Jogja Marathon juga dihadiri oleh Menteri BUMN Rini Soemarno. Ia mengatakan bahwa kegiatan ini dapat membantu mengembangkan pariwisata dan ekonomi di Indonesia, khususnya Yogyakarta.

“Animo pencinta olahraga lari sungguh luar biasa, berbagai usia pun turut serta berpartisipasi. Marathon kali ini juga berbeda karena mengangkat dan mempromosikan kekayaan budaya lokal sehingga dapat memacu pengembangan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi Provinsi Yogyakarta dan sekitarnya,” ungkap Rini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *