5 Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi Di Washington DC

Inionline.id – ‘terjebak’ dalam extreme winter yang kayaknya tak kunjung selesai dan super dingin (up to -32 derajat tapi terasa seperti -46 derajat Celcius), akhirnya Maret lalu saya bisa juga traveling ke negara bagian lain.

Washington DC jadi pilihan utama karena arsitektur serta suasananya agak mirip dengan Eropa. Sekaligus demi mengunjungi tempat-tempat penting dalam sejarah Amerika.

Untuk menuju ke Washington DC, saya terbang menggunakan Delta Airlines dari Milwaukee ke DC. Sebenarnya di Appleton juga ada bandara, deket banget malah dari rumah. Cuma karena tiketnya lebih terjangkau kalau terbang dari Milwaukee, akhirnya saya pilih flight berharga USD144 ini. Harga segini sudah termasuk tiket murah ke Washington DC lho!

In total, saya stay selama 3 hari liburan ke Washington DC. Dalam waktu 3 hari itu saya sukses visiting banyak monuments, museums, parks, sampai neighborhood yang kece. Berikut tempat-tempat yang saya kunjungi di Washington DC selama 3 hari :

1. National Mall

National Mall adalah komplek seluas 2 miles (3,2 km) yang dibangun untuk menghormati para leluhur dan pahlawan yang telah berjasa dalam perjalanan sejarah Amerika Serikat. Membentang dari barat ke timur, National Mall terdiri dari Lincoln Memorial, World War II Memorial, Washington Monument, Vietnam Veterans Memorial, Korean War Veterans Memorial, Martin Luther King, Jr. Memorial, Franklin Delano Roosevelt Memorial, dan Thomas Jefferson Memorial. Monumen dan tugu peringatan dibangun dalam komplek yang hijau dan rimbun. Jadi asyik jalan-jalan di sini.

2. White House

Tempat kediaman dan kantor resmi presiden AS. Artinya, Trump tinggal dan kerja dari sini. Saya mengunjungi White House pas lagi di jalan menuju ke National Mall. Bangunannya ya sama persis dengan yang sering kita lihat di film, berita dan foto. Hanya saja kalau mau masuk mesti reservasi tur dulu.

WN Amerika sih tinggal menghubungi kantor anggota kongresnya dan bilang mau ikut tur White House. Mereka nanti yang akan atur turnya. Sementara, menurut informasi yang saya baca, sebenarnya turis asing juga bisa loh ikutan tur ke dalam White House.

Syaratnya cukup hubungi kedutaan negara masing-masing biar dibantu kedutaan untuk ikut tur. Eh tapi, kedutaan Indonesia DC bilang dalam webnya kalau mereka gak bisa bantu WNI yang mau ikut tur karena sibuk.

3. US Capitol

Rumahnya anggota Congress (Senate & House of Representative). Terletak di bukit Capitol di ujung timur National Mall. Dari Washington Monument tinggal nyebrang jalan lalu jalan kaki +/- setengah jam ke arah timur sampai ke puncak bukit. Kalau ogah jalan bisa naik circulator bus.

US Capitol membolehkan turis untuk ikut free tour setiap harinya. Caranya dengan mengunjungi gedung US Capitol visitor center dulu tepatnya di information center, di lower floor, untuk ambil same day passes mulai dari jam 08.30 pagi – 04.30 sore. Tur berjalan selama 90 menit. Mau lihat ruang kerja senat juga bisa. Cukup dengan ambil gallery passes di house and senate appointment desks.

4. US Holocaust Memorial Museum

Museum satu ini emang kereen abis! Penuh dengan informasi dan knowledges seputar tragedi Holocaust dan apa yang terjadi di Amerika sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk involve dalam PD II. US Holocaust Memorial Museum memiliki beberapa exhibition yang free untuk dikunjungi tapi khusus untuk permanent exhibition dikenakan tarif.

Eh emang dasar lagi lucky, waktu saya nanya ke information center soal tiket ini, petugasnya nanya saya ama siapa. Ketika tahu saya sendiri dia kasih tiket free dong. Wah baiknya… sampai sekarang saya juga gak tahu berapa harga tiket untuk permanent exhibition.

Dalam exhibition pertama yang saya datengin, ada beragam informasi dalam bentuk video, kliping surat kabar, polling, sampai iklan bioskop yang menggambarkan polemik PDII dan Holocaust di antara masyarakat Amerika pada masa itu.

Bahkan setelah diputuskan mereka akan ikut bantu mengalahkan Nazi Jerman, masih banyak politisi dan warga Amerika yang menolak kedatangan para imigran pengungsi perang II yang mayoritas Jewish.

Para pengungsi ini bahkan sempat terlunta-lunta di pelabuhan di New York selama 9 bulan sampai akhirnya dibolehkan masuk wilayah AS. Sementara itu, permanen exhibition menceritakan kronologis Holocaust dan perang melawan Nazi Jerman dalam bentuk diorama, film, tulisan, foto, dan video.

Ada juga film yang menceritakan stereotip buruk yang dialamatkan kepada Jewish dari masa baheula sampai modern yang kemudian berujung tragedi Holocaust. Yang ngeri disini adalah diorama tragedi genosida di Auswitz, kamp genosida milik Nazi Jerman di Polandia. Ngeri, sedih plus kasihan melihat sesama manusia diperlakukan tak manusiawi kayak gitu.

5. Georgetown

Jalan-jalan ke Washington DC gak melulu mengunjungi tempat penting dan bersejarah. Puas ngabisin waktu di museum dan gedung- gedung, hari ketiga adalah saatnya bersantai dan exploring historic neighborhood in DC. Georgetown adalah kawasan bersejarah di DC yang kini telah berubah jadi kawasan hipster.

Disinilah rumah pertama di DC dibangun. Untuk menuju ke sana, saya tinggal naik circulator bus yang membawa saya ke Georgetown dari downtown dalam waktu 20 menit. Di pusat kota Georgetown, saya nemuin ada banyak butik, kafe dan restoran. Cocok buat yang mau shopping di Washington DC.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *