Mengembangkan Minat Meneliti Untuk Siswa

Pendidikan157 views

inionline.id – Minat perlu dikembangkan sejak dini. Saat ini sudah banyak penelitian hasil karya siswa SMP / SMA dan SMK yang mengharumkan nama Indonesia di berbagai olimpiade internasional. Presiden Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) Riri Fitri Sari mengatakan, dari hasil pemenang ISPO yang telah berjalan 11 tahun ini, mereka telah memfasilitasi para pemenang untuk dapat berkompetisi di tingkat olimpiade penelitian internasional.

“Banyak siswa-siswi pemenang ISPO yang telah mengharumkan nama Indonesia dengan meraih berbagai prestasi di ajang olimpiade internasional,” katanya pada konferensi pers Festival Sains dan Budaya (FSB) ke-1 di Jakarta kemarin.

Dia mengatakan, beberapa Olimpiade Internasional yang diikuti seperti Proyek Dunia Berkelanjutan Internasional (Energi, Teknik, dan Lingkungan) yang biasanya digelar di Houston, Amerika Serikat (AS); Olimpiade Genius di SUNY Oswego, New York, AS; hingga Mostratec yang digelar di Novo Hamburgo, Brasil.

Riri menjelaskan, untuk ISPO tahun ini penyelenggaraannya akan digabung dengan Olimpiade Seni dan Bahasa (Osebi) pada Festival Sains dan Budaya 2019 yang akan digelar di SMA Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan, Banten pada 22-24 Februari mendatang.

Guru Besar Teknologi Informasi Universitas Indonesia (UI) ini menjelaskan, jumlah proyek yang dipindahkan ke ISPO mencapai 373 proyek. Jumlah yang disarankan oleh 715 pelajar jenjang SMP, SMA, dan SMK dari 160 sekolah di 25 provinsi.

Dari jumlah 373 proyek yang sudah diseleksi 120 proyek yang menjadi finalis. Dia mengatakan, ISPO akan mempertandingkan penelitian dalam bidang sains, teknologi, Lingkungan, dan komputer.

“Mereka akan membawa prototipe dari proyek penelitian. Mereka membuat mereka akan melakukan demo dari penelitian yang telah dibuat. Kami akan menyelesaikan masalah mereka, ”jelasnya.

Menurut Riri, jika anak dibor membuat penelitian sejak dini maka mereka bisa meyakinkan kepada guru dan juga teman sekelasnya tentang dia punya ide melalui proses panjang. Siswa itu pun melihat satu masalah kecil yang harus dituntaskan dengan yang bisa diterima. “Kemampuan anak (nanti) memiliki kemampuan untuk bertahan hidup. Seharusnya tidak ada sesuatu yang bisa dilakukan tanpa melakukan usaha sebelumnya, ”katanya.

Sementara itu, Presiden Osebi Liliana Muliastuti menjelaskan tahun ini menjadi tahun membahas Osebi digelar. Tujuan diadakan Osebi untuk menciptakan generasi muda Indonesia yang memenangkan seni dan budaya. Kompetisi ini pun diterapkan untuk menggerakkan karakter siswa Indonesia melalui peran senior dan bahasa Indonesia.

Liliana mengungkapkan, saat ini ada fenomena yang mengkhawatirkan kompilasi banyak pelajar Indonesia yang tidak bisa membicarakan Indonesia. Mereka malah lebih suka berbahasa Inggris dan Mandarin.

Hal ini pun menjadi perhatian pihaknya karena generasi muda perlu diperkenalkan dengan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa. “Kita ingin menemukan anak yang bertalenta di bidang seni dan bahasa melalui kompetisi menyanyikan puisi, tari, dan menulis,” katanya.

Liliana mengatakan banyak peluang yang dapat diberikan kepada para pemenang Osebi ini, di perguruan tinggi yang banyak mencari bibit-bibit unggul yang memiliki kemampuan bahasa dan senior untuk masuk perguruan tinggi melalui jalur prestasi, sehingga portofolio para pemenang Osebi pun dapat digunakan dalam sambungan yang mandiri tersebut.

Ketua Panitia Festival Sains dan Budaya 2019 Dwi Prajitno Wibowo mengatakan, FSB merupakan penggabungan program besar dari ISPO dan Osebi. Dia mengatakan, tema yang diambil adalah Sumbangsih untuk Negeri, merupakan upaya konkret pihaknya untuk mengapresiasi hasil karya anak bangsa.

“Kita ingin membangun generasi muda yang seimbang karakternya, kritis, inovatif, kreatif sekaligus sopan dan menjunjung tinggi nilai budaya bangsa,” jelasnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *