Purbalingga, Inionline.Id – Purbalingga mempunya destinasi unik dan seru untuk mengisi akhir pekan atau liburan bersama keluarga yakni di Kampung Kurcaci.
Kampung Kurcaci berada di Dusun Brobahan, Desa Wisata Serang, Kecamatan karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah. Jarak tempuh dari pusat Kota Purbalingga adalah sekitar 20 kilometer. Tepat di berada lereng timur Gunung Slamey membuat Kampung Kurcaci begitu sejuk.
Asal mula hadirnya Kampung Kurcaci ini yaitu berangkat dari gagasan pemuda Dusun Brobahan yang tergabung dalam kelompok Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Mereka kemudian bekerjasama dengan Perum Perhutani sebagai pemilik lahan. Selanjutnya, Kampung Kurcaci dibangun di atas lahan seluas 3,5 hektar dengan berbagai fasilitas yang menarik.
Secara filosofis, Edi, pengelola Kampung Kurcaci mengatakan, kampung kurcaci memiliki nilai agar manusia selalu bersyukur dan berintrospeksi. Lebih lanjut, dia menjelaskan sebutan kampung kurcaci lebih menggambarkan makna sejati keberadaan manusia yang kecil dibanding keindahan alam.
“Ketika wisatawan berada di bawah rindangnya pepohonan besar dan menjulang tinggi, membuat kita menjadi kecil bagai kurcaci. Sebuah pelajaran dari alam bahwa meskipun sejatinya kita manusia besar dengan segala kekuasaannya, namun seiring perpindahan ruang dan waktu, kita bisa saja menjadi makhluk mungil dengan segala keterbatasannya,” ujarnya.
Ada beberapa spot yang menjadi favorit pengunjung di Kampung Kurcaci. Seperti tentunya Rumah Kurcaci, Rumah Pohon, Giant Swing, Hammock Susun, Perpustakaan Alam dan apabila anda suka menjelajah ada Curug Lawang yang lokasinya tak jauh dari Kampung Kurcaci.
Fasilitas penunjang wisata di Kampung Kurcaci juga sudah lengkap. Telah tersedia kamar mandi, toilet, area parkir, warung makan, serta mushalla. Jika ingin bermalam, selain berkemah wisatawan juga bisa menginap di penginapan perumahan warga sekitar.
Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 sampai 17.00. Harga tiket masuk di kampung Kurcaci hanya Rp 5.000,- per orang, serta tarif parkir mulai Rp 2.000,- untuk kendaraan bermotor.
”Karena lahan obyek wisata Kampung Kurcaci berada di lahan milik PT Perhutani, maka pendapatan dari penjualan tiket dilakukan bagi hasil,” kata Nafilis, pengurus Desa Wisata Kampung Kurcaci.
Dengan penjualan tiket Rp 5.000 per pengunjung, pihak Perhutani mendapat Rp 1.800, Rp 80 untuk pokdarwis, Rp 100 untuk kas dusun, Rp 280 untuk LMDH, sedangkan pengelola menerima Rp 2.300. Sedangkan untuk biaya operasional Rp 1.500 dan pengembangan ditetapkan Rp 800.