Tulis Surat Terbuka, Pendiri PAN Ingin Amien Rais Mundur

Headline, Politik057 views

Inionline.Id – Keadaan internal Partai Amanat Nasional (PAN) memanas. Lima pendiri dan penggagas PAN, yakni Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohamad, Toeti Heraty, dan Zumrotin, melayangkan surat terbuka kepada Amien Rais untuk mundur dari PAN.

Amien Rais juga merupakan salah satu pendiri PAN. Amien kini menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan partai berlambang matahari terbit itu. Amien juga terlibat sebagai anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dalam surat terbuka, Amien Rais diminta untuk menyerahkan kepengurusan kepada generasi penerus dan menempatkan diri sebagai penjaga moral, keadaban bangsa, serta memberikan arah jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan negeri.

“Kami sebagai bagian dari penggagas dan pendiri PAN merasa bertanggung jawab dan berkewajiban membuat pernyataan bersama di bawah ini demi mengingatkan akan komitmen bersama kita pada saat awal pendirian partai,” demikian kutipan surat terbuka tersebut.

Kelima pendiri PAN mengingatkan Amien akan komitmen bersama saat mendirikan partai berlambang matahari terbit itu. Menurut mereka, PAN merupakan partai reformasi yang menjunjung kebebasan berpendapat dan demokrasi setelah 32 tahun berada di bawah kekuasaan Orde Baru yang korup dan otoriter.

Mereka mengklaim PAN juga berasaskan Pancasila, partai modern yang bersih dari noda-noda orde baru, bertujuan menciptakan kemajuan bangsa, terbuka, inklusif memelihara kemajemukan, dan tidak memposisikan diri mewakili golongan tertentu. PAN, kata kelima orang ini, juga percaya dan mendukung setiap warga negara memiliki kedudukan sama di muka hukum, tidak mengenal mayoritas serta minoritas.

Kelima pendiri dan partai itu menilai Amien Rais saat ini semakin cenderung eksklusif, tidak menumbuhkan kerukunan bangsa dalam berbagai pernyataan dan sikap politiknya. Amien, sebagai tokoh reformasi, juga dinilai tidak ikut berperan dalam mengakhiri kekuasaan Orde Baru, serta telah bersimpati mendukung dan bergabung dengan politikus yang beraspirasi mengembalikan kekuatan Orde Baru ke kancah dunia politik Indonesia.

“Untuk itu barangkali sudah saatnya Saudara mengundurkan diri dari kiprah politik praktis sehari-hari, menyerahkan PAN sepenuhnya ke tangan generasi penerus, dan menempatkan diri Saudara sebagai penjaga moral dan keadaban bangsa serta memberikan arah jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan negeri kita” kutipan surat tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *