Tujuh Desa di Cilacap Terendam Banjir Akibat Hujan Ekstrem

Inionline.id – Tujuh desa di Kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, terendam banjir akibat hujan ekstrem yang terjadi sejak Senin (12/11/2018).

Tujuh desa yang terdampak antara lain; Desa Nusawungu, Klumprit, Kedungbenda, Banjareja, Nusawangkal, Karangsembung, Purwodadi.

Di hari yang sama, dilaporkan pula bahwa longsor terjadi di sejumlah wilayah. Tak hanya itu, angin kencang menyebabkan pohon roboh dan menyebabkan satu gedung pasar terganggu operasionalnya.

Kepala Pelaksana Harian (Lakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan genangan air di jalan dan pekarangaan setinggi 20-40 sentimeter. BPBD mewaspadai kemungkinan rendaman berpotensi lebih tinggi. Pasalnya cuaca ekstrem intensitas hujan tinggi akhir-akhir ini kerap mengguyur Cilacap.

Meski belum merendam rumah penduduk dan menimbulkan pengungsian, BPBD mewaspadai kemungkinan rendaman bakal bertambah lebih tinggi lantaran cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini terjadi di Cilacap.

Saat ini BPBD Cilacap menyiagakan personel di desa-desa yang terendam banjir. Langkah ini dilakukan agar bisa secepatnya melakukan langkah tanggap darurat bencana jika kondisi banjir memburuk atau bertambah tinggi. BPBD juga telah menyediakan perahu karet untuk proses evakuasi dan logistik pengungsian jika dibutuhkan.

Selain banjir, juga terjadi tanah longsor di di Kecamatan Dayeuhluhur. Longsoran menimpa rumah warga. Sedang satu lainnya menyebabkan saluran irigasi ambrol.

Selain itu, cuaca ekstrem berupa angin kencang juga melanda kecamatan Nusawungu. Akibatnya, pohon Mirah roboh mengenai pasar Desa Banjarsari dan membuat bangunan semi permanen 15 x 10 meter roboh.

Berdasar informasi BMKG, cuaca ekstrem akan terjadi hingga beberapa hari ke depan. “Kami meminta warga mewaspadai kemungkinan bencana banjir, longsor dan terjangan angin kencang atau puting beliung,” kata Komara.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *