Peserta SOM MABIMS Rasakan Tradisi Maulid Nabi di Brunei

Inionline.id – Shalatullah salamullah, ‘ala thaha rasulilah. Shalatullah salamullah, ‘ala yasin habibillah.

Selasa (13/11), senandung shalawat menggema di aula gedung Atrium Internasional Convention Centre Brunai Darussalam. Sejumlah imam masjid memimpin bacaan shalawat diikuti peserta Senior Official Meeting Menteri-Menteri Agama Brunei, Indonesia,  Malaysia,  dan Singapura (SOM MABIMS),  termasuk delegasi Indonesia yang dipimpin Sekjen Kemenag M Nur Kholis Setiawan. Hadirin berdiri sembari bershalawat Nabi.

Moment itu bersamaan dengan forum Pembukaan Kertas Tema (Seminar) yang sekaligus menandai dimulainya SOM MABIMS di Brunei Darussalam.

Hal sama terjadi saat jamuan makan malam. Sekira pukul 20.00 delegasi berkumpul di sah satu restoran seafood di Kawasan Jeurodong Park. Sebelum makan,  hadirin berdiri sembari bershalawat Nabi,  dipimpin sejumlah sejumlah imam masjid.

SOM MABIMS tahun ini berlangsung di Brunei, 12 – 16 November 2018. Gelaran kali ke-43 untuk SOM dan ke-18 untuk MABIMS ini bertepatan dengan bulan Rabiul Awwal, bulan kelahiran Baginda  Nabi Muhammad.

Salah satu panitia SOM MABIMS Brunei Rozali mengatakan, tradisi di negaranya,  menggelar peringatan Maulid Nabi dari 1 – 12 Rabiul Awwal. “Peringatan maulid diisi dengan pembacaan zikir (shalawat), selepas Magrib dan Isya,” terangnya sembari menikmati udang jerbung besar dengan ukuran yang cukup besar,  nikmat.

“Kegiatan ini berlangsung setiap malam,  selama dua belas hari,” sambungnya.

Menurut Razali, puncak peringatan maulid di Brunei adalah pada malam 12 Rabiul Awwal. Saat itu,  peringatan maulid dipusatkan di Masjid Umar Ali,  Brunei Darussalam.

“Malam 12 Rabiul Awwal, masyarakat akan menggelar arak-arakan (parade) pada rute sepanjang 3.5km, sembari membaca shalawat. Parade berakhir di padang (halaman) masjid yang menjadi salah satu ikon Brunei Darussalam.

Mereka membaca Kitab Syaraful Anam dan Ad-Diba’i.  Dilanjutkan dengan mendengarkan ceramah dari pemuka agama.

Rozali menambahkan,  Maulid Nabi adalah satu dari dua hari di mana masyarakat Brunei dilarang bepergian ke luar negeri. Hari lainnya adalah momen keputeraan (maulid) Sultan Hassanal Bolkiah yang diperingati setiap 15 Juli.

“Meski libur,  hari itu,  masyarakat Brunei tidak mendapat izin keluar negeri,” ujarnya.

Tradisi Maulid Nabi di Brunei tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Shalawat Syaraful Anam dan Ad-Dibai juga banyak dibaca di langgar,  mushalla,  surau,  dan masjid. Rabiual Awwal menjadi bulan shalawat sebagai bentuk kecintaan umat Islam pada Baginda Nabi Muhammad.

Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad,  wa ‘ala Ali Sayyidina Muhammad.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *