Pemilu di Afghanistan Diwarnai Serangan Taliban, Warga Tetap Berikan Suara

Para pemegang hak suara di Afghanistan menghadapi sejumlah serangan mematikan ketika mengikuti pemilu parlemen yang telah dinantikan masyarakat negara itu selama bertahun-tahun. Beberapa ledakan terjadi di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS), di berbagai kota di Afghanistan. Akibatnya, puluhan orang tewas dan mengalami luka-luka.

Meskipun begitu, para pemegang hak suara memberanikan diri antre dan tetap memberikan suara dalam pemilihan anggota parlemen di luar TPS. Periode pemungutan suara pun diperpanjang karena penundaan yang berkaitan dengan serangan tersebut. Beberapa TPS tetap buka hingga hari Minggu (21/10).

(Foto/Detik)

Pemungutan suara semestinya berakhir pada saat pengebom bunuh diri menyerang satu TPS di utara Kabul menewaskan 10 warga sipil dan 5 personel kepolisian. Tetapi TPS tetap buka lebih lama daripada biasanya karena masih banyak pemilih belum memberikan hak suaranya.

Para pejabat pemilu mengatakan sebanyak empat juta dari hampir sembilan juta pemilih terdaftar, mendatangi TPS-TPS pada Sabtu (20/10) dan Minggu (21/10), meski ada berbagai kendala, antara lain TPS-TPS yang tidak pernah buka dan masalah teknis dengan perangkat pemungutan suara.

Kekerasan sebelum ini juga mengganggu kampanye pemilu. Setidaknya 10 kandidat anggota parlemen terbunuh hingga periode pemungutan suara. Taliban dan ISIS menyatakan tak akan membiarkan pemilu parlemen di Afghanistan itu berlangsung mulus.

Kantor berita Perancis AFP mengatakan jumlah warga sipil dan pasukan keamanan yang tewas atau terluka dalam kekerasan terkait pemilu Sabtu mencapai hampir 300. Menurut AFP,angka tersebut empat kali lebih banyak dibandingkan angka terbaru yang dirilis Kementerian Dalam Negeri.

Tetapi hal itu nampak tidak mempengaruhi para pemegang hak suara. Jumlah pemilih yang datang untuk memberikan suara lebih tinggi daripada yang diperkirakan. “Walaupun ada ancaman, intimidasi, dan serangan para militan, para pemilih tetap antusias untuk berperan serta dan hal itu patut dipuji” kata seorang pejabat senior internasional.

Minggu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berterimakasih kepada para pemilih lewat pidato yang disiarkan TV.

“Rakyat Afghanistan tidak hanya menunjukkan kepada musuh mereka bahwa mereka tidak akan menyerah kepada ancaman atau peringatan apapun, tapi mereka juga punya kekuatan dan akan mengalahkan musuh mereka,” kata presiden.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *