Kemenag Beri Bantuan 300 juta Untuk Palu-Donggala

Palu, IniOnline.id – Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kamaruddin Amin menyalurkan bantuan sebesar Rp300 juta, guna biaya pembersihan lingkungan kampus pasca gempa dan tsunami. Dana bantuan tersebut berasal dari sumbangan ASN Kementerian Agama.

Dana bantuan ini diterima Rektor IAIN Palu Sagaf S Pettalongi di area kampus IAIN Palu, Kamis (11/10). Hadir juga tim tanggap darurat Kemenag, antara lain: Staf Ahli Menag, Oman Fathurrahman dan Kepala Biro Umum Setjen Kemenag Syafrizal.

Selain menyalurkan dana bantuan, Kamaruddin Amin juga meninjau kondisi kampus IAIN Palu pasca gempa. Kamaruddin meminta Rektor IAIN Palu untuk membuat dan memasukan data terkait kebutuhan kampus IAIN Palu pasca dihantam gempa dan tsunami.

“Segera masukan data yang ril dan valid terkait kebutuhan IAIN Palu. Paling lambat minggu depan, agar segera bisa disupport,” pinta Kamaruddin.

Dikatakan Kamaruddin, bahwa di tahun 2018, tengah dilakukan revisi anggaran sekitar Rp200 M, masing-masing Rp100 M untuk lombok dan Rp 100 M untuk IAIN Palu. Namun, dana itu masih di Kementerian Keuangan RI.

“Kita tengah mengusulkan ke kementerian keuangan,” jelasnya.

Untuk memudahkan dalam penyusunan dan mengidentifikasi kebutuhan, Kamaruddin menyarankan agar IAIN Palu menggandeng tenaga ahli yang prefesional dan akuntabel.

Kamaruddin meminta Rektor IAIN Palu agar tidak terlalu khawatir terkait pendanaan, mengingat Kementerian Agama memiliki 58 PTKIN, dan semua komitmen siap membantu. “Kalau rektor membutuhkan dana mendesak, mereka siap membantu, saya kira kalau hanya Rp 100 juta per kampus, itu sangat mudah terkumpul,” ujarnya.

Kepala Biro Umum Kementerian Agama RI Syafrizal menmbahkan, saat ini Kementerian Agama telah membentuk tim tanggap darurat yang bertugas untuk mengumpulkan bantuan, dan menyalurkan bantuan dengan benar. Selain itu juga, tim ini akan melakukan rekonstruksi.

“Tim tanggap darurat saat ini telah mengumpulkan dana donasi dari ASN sebanyak Rp 1,1 M untuk Kota Palu dan ini masih terus berproses. Hal yang sama juga telah dilakukan saat terjadi gempa di NTB, dan yang sudah terkumpul sebanyak Rp 14, 2 M, ditambah 3 M yang belum dibuka kotaknya dari petugas dan jemaah Haji,” ujar Syafrizal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *