HARGA TELUR AYAM MELEJIT, PEMBELI MENJERIT PEDAGANG MERUGI

Seorang pedagang telur di pasar Cicangkal, Kecamatan Rumpin sedang melayani para pembeli.

PARUNGPANJANG – IniOnline.id , Harga jual telur ayam di beberapa pasar tradisional wilayah Kabupaten Bogor terus merangkak naik. Seperti terpantau di Pasar Cicangkal Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin, saat ini harga jual telur ayam telah mencapai Rp.30 ribu per kilogram. Belum jelas faktor apa yang menjadi pemicu kenaikan harga tersebut, namun para pedagang yang ditemui bogoronline.com ini mengaku tidak mendapat keuntungan atas kenaikan harga salah satu komoditas kebutuhan pokok masyarakat tersebut.

Bahkan sejumlah pedagang mengaku mengalami kerugian karena kenaikan harga telur ayam yang terus menurus. “Biasanya kami masih bisa mengambil untung dari penjualan telur ayam, namun setelah ada kenaikan hingga mencapai 30 ribu per kilo, justeru kami malah merugi,” kata Nurhikmah (46) seorang pedagang telur di Pasar Cicangkal, kepada bogoronline.com, Kamis (19/07/2018).

Nurhikmah mengungkapkan, kenaikan harga telur ayam mulai terjadi sejak satu minggu pasca hari raya Idul Fitri. Saat itu, lanjutnya, harga telur aulyam masih berkisar Rp.24 ribu per kilogram. Namun harga telur terus menerus mengalami kenaikan, bahkan hingga tiga hari sekali.

“Dari yang saya dengar sih, kalau sudah lebaran ayam di perternakan itu banyak yang di potong dan di jual. Jadi telur ayam pada nggak ada, sulit di carinya. Makanya harga telur terus – terusan naik hingga sekarang.” Ujar Nurhikmah menduga – duga penyebab kenaikan harga.

Sementara seorang ibu rumah tangga bernama Halimah (42) saat membeli telur di Pasar Cicangkal merasa kaget mengetahui harga telur ayam menembus angka jual Rp.30 ribu per kilogram. Dia mengatakan, jika mbeli di warung eceran, tentu harganya akan semakin tinggi dan mencekik daya beli masyarakat. “Kalau dihitung – hitung, harga satu butir telur bisa sampai dua ribu lima ratus rupiah per butir.” paparnya.

Secara terpisah, PD Pasar Tohaga juga telah merilis daptar harga komoditas kebutuhan pokok masyarakat yang salah satu item di dalamnya adalah komoditas telur ayam ras. “Memang harga telur ayam ras naik Minggu ini dari 26 ribu rupiah menjadi 30 ribu rupiah.” Ujar Eko Romli Wahyudi Dirut PD Pasar Tohaga.

Dimintai tanggapannya atas kenaikan harga beberapa jenis komoditas pokok kebutuhan masyarakat ini, Pengamat Ketahanan Ekonomi Universitas Indonesia Palupi Lidiasari menuturkan, harga yang bergejolak (naik) bisa disebabkan dua hal.

“Bisa karena pasokan terbatas atau permintaan yang tinggi. Kalau pasokan terbatas biasanya karena kelangkaan barang dan biaya mahal. Kalau dari permintaan yang tinggi atau demand masyarakat yang naik, berarti indikasi daya beli masyarakat sudah cukup baik atau meningkat,” paparnya.

Dia menuturkan, intervensi perlu dilakukan pemerintah namun dengan mempertimbangkan sumber penyebab kenaikan harga. “Jadi mesti hati – hati dalam melihat sumber kenaikan harga. Intervensi pemerintah dalam menstabilkan harga tergantung pada sumber inflasinya.” pungkasnya.(MUL)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *