Mahasiswa IAIN Metro, Lampung mengikuti Student Mobility Program (SMP) ke 3 Negara

IniOnline.id – Mahasiswa IAIN Metro, Lampung mengikuti Student Mobility Program (SMP) ke tiga Negara, yaitu: Singaputa, Malaysia, dan Thailand. Mereka bertolak dari Tanah Air pada 11 Maret dan akan kembali pada 17 Maret mendatang.

Rector IAIN Metro Lampung Enizar mengatakan bahwa SMP merupakan bagian dari upaya internasionalisasi Perguruan Tnggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Selain memberikan Beasiswa untuk mahasiswa asing belajar di PTKIN, mendatangkan profesor luar negeri untuk mengajar di PTKIN, serta member ruang dosen PTKIN untuk studi dan riset ke luar negeri, internasionalisasi ini juga diupayakan melalui Student Mobility Program.

“Sebanyak 72 mahasiswa Bidikmisi angkatan 2014 dan 2015 serta 9 orang pendamping akan menuju tiga negara. SMP untuk peserta Bidikmisi ini adalah program kali pertama, sedang untuk Pascasarjana (S2) merupakan kali ketujuh,” ujarnya di Lampung, Minggu (11/03).

Menurut Enizar, Student Mobility Program merupakan ikhtiar institusinya membekali mahasiswa dengan wawasan global dan komitmen mencari ilmu pengetahuan. Pogram ini merupakan pengamalan atas pesan Alquran, “fantasyiruu fil ardi” bertebaranlah kalian di muka bumi dan juga pengamalan dari pesan untuk mencari ilmu sampai ke negeri China yang dimaknai dalam pengertian luas.

“Pergaulan dan interaksi denga kalangan luar negeri menjadi keniscayaan di era seperti sekarang ini. Mahasiswa harus dipaksa untuk terbiasa berinteraaksi dengan mahasiswa asing,” kata Enizar.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Metro Ida Umami mengatakan, SMP bertujuan agar mahasiswa Bidikmisi memperoleh pengetahuan tentang dunia luar, memiliki pandangan yang luas, mengetahui budaya-budaya serta praktik-praktik pendidikan di negara lain. Hal ini juga terkait dengan pencanangan 5.000 mahasiswa luar negeri yang akan datang ke Indonesia.

“Kemungkinan tahun ini IAIN Metro akan memperoleh data mahasiswa dari luar negeri. Kira-kira sebanyak 20 orang mahasiswa dari luar negeri akan kuliah di IAIN Metro ini,” ujar Ida.

Ida Umami juga menerangkan bahwa SMP merupakan tindak lanjut dari sejumlah memorandum of understanding (MoU) yang selama ini sudah dijalin dengan beberapa Negara. Nantinya, pelaksanaan atas MoU ini bukan hanya pada tataran Student Mobility Program (SMP) saja, tetapi juga pada program KKN atau KPM bersama.

Ida Umami berharap, mahasiswa nantinya memiliki gambaran mengenai potensi dirinya dalam persaingan globalisasi. “Mahasiswa memiliki wawasan yang luas tentang negararanya dan negara orang lain sekaligus memiliki kebanggaan terhadap bangsanya sendiri,” tambahnya.

Kepala Seksi Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementeerian Agama yang juga ikut dalam rombongan Ruchman Basori berharap SMP akan mendorong mahasiswa menjadi duta moderasi Islam Indonesia di kancah internasional. “Seiring munculnya gerakan transnasional dan meningkatnya radikalisme di berbagai negara, semua warga dunia perlu untuk saling berinteraksi dan dialog, agar kehidupan menjadi damai,” kata Ruchman.

Selain itu lanjut Ruchman, mahasiswa dapat meningkatkan pertukaran pengetahuan (knowledge), hubungan lintas budaya dan berbagi pengalaman dalam pergaulan global. SMP juga diharapkan akan menambah pengetahuan, pengalaman dan kepercayaan diri mahasiswa PTKI dalam berinteraksi dengan orang-orang asing.

Kepala Biro AUAK Zahdi Taher menerangkan bahwa tiga peruruan tinggi yang akan dkunjungi adalah Universiti Selangor Malaysia, Universitas Pattani Thailand, dan Muhammadiyah Islamic College Singapore. Selain itu, mahasiswa juga akan dikenalkan berbagai peninggalan sejarah Islam seperti kerajaan-kerajaan, masjid agung, berbagai hazanah budaya Melayu dan situs-situs lainnya. (kemenag/na)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *