Sugeng Teguh Santoso pria dengan julukan bapak berpeci hitam dengan mengusung jargon sang pembela kian mantapkan diri dibursa pencalonan Bakal Calon ( balon ) Walikota Bogor mendatang.
Melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Kota Bogor. Sugeng nama akrab panggilannya lahir di Semarang, Jawa Tengah, 13 April 1966, terus menjaring aspirasi masyarakat melalui beberapa kegiatan kemasyarakatan. Ditemui di kediamannya di Rumah Joglo. Parakan Salak. Kemang. Kabupaten Bogor, ia menuturkan hasrat besarnya untuk mengabdi di Kota Hujan.
Berangkat dari rasa peduli terhadap warga, Sugeng pun mendirikan Lembaga Bantuan Hukum dan terus konsisten membantu warga yang membutuhkan jasanya. “ LBH ini saya dirikan sebagai dedikasi saya seLAKU praktisi hukum bagi warga yang perlu pendampingan hukum. Khususnya bagi warga kurang mampu “. Kata dia
Bakal calon kontestasi Walikota tersebut kian aktif mendermakan diri seolah ingin memberikan yang terbaik bagi warga. Mengusung program. Meningkatkan kesejahteraan. Meningkatkan pendidikan gratis. Meningkatkan kesehatan gratis serta berbagai program lainnya. Sugeng meyakini mampu mensejahterakan warga.
“ saya punya program ini karena saya ingin sekali warga kota bogor bisa mendapatkan haknya dengan baik termasuk hak pendidikan bagi anak anak. “ ucapnya
Sugeng pun menjelaskan bahwa keterlibatannya dalam kontestasi pilwalkot tersebut tidaklah mudah, sejumlah kemungkinan pun sudah di minimalisir olehnya beserta tim. Bagi dirinya menang atau kalah dalam suatu kontestasi merupakan hal wajar, hanya saja dia berharap siapa pun yang ikut dalam kontestasi tersebut bisa melakukannya dengan positif tanpa harus mengorbankan masyarakat.
“ bagi saya siapa pun yang ikut dalam pilkada tentu harus menghormati aturan yang sudah ditetapkan oleh penyelenggara pemilihan. Jika pun saya tak menjadi pilihan warga. Saya akan tetap mendermakan diri bagi warga, karena saya rasa, hidup ini harus bermanfaat bagi masyarakat luas. Bukan soal menang atau kalah dalam pilkada mendatang.
( zer )
