Menkeu Bicara Kenangan Hingga Memotivasi Kota Semarang

Semarang – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membagikan pengalamannya saat menjadi siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Semarang pada acara reuni Alumni SMA Negeri 3 (ALSTE) Semarang, Sabtu (28/10).

“Saya jadi Ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), lho. Saya di SMA ikut basket, ikut karate. Dulu setiap tahun ada perayaan 17-an kita bikin lomba hias mobil. Itu seneng banget. Kerja bakti sampai pagi. Saya Paskibra juga,” ungkapnya di Hotel Gumaya Semarang, Sabtu (28/10).

Menkeu juga menceritakan sosok yang menginspirasi dirinya serta anak-anak perempuan lainnya dalam membangun rasa percaya diri dengan menyatakan bahwa pemimpin itu tidak harus laki-laki. Sosok tersebut adalah Ibu Ambar, wali kelasnya saat ia kelas 1. Selain itu, ia juga menceritakan pencapaiannya yang lulus seleksi pertukaran budaya antar pelajar ke luar negeri namun terkendala biaya.

“Bu Ambar melihat ketua kelas tidak harus laki-laki, perempuan juga bisa. Saya daftar AFS (American Field Service) tapi gagal karena orang tua saya nggak punya uang untuk kasih uang muka. Kita cuma lulus tapi nggak pergi. Jadi, hidup memang colorfull,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Menkeu juga memotivasi agar kota Semarang dapat dikembangkan dan dibranding dengan lebih baik lagi. Menurutnya, aset seperti cerita sukses dua menteri wanita alumni SMAN 3 Semarang yaitu Menkeu dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi serta berbagai bangunan tua yang ada di Semarang yang dahulu merupakan kantor pusat dari perusahaan Kongsi Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) dapat dijadikan narasi yang menarik dalam membranding kota Semarang sehingga menarik dikunjungi wisatawan.

“SMAN 3 satu-satunya yang bisa menghasilkan dua menteri perempuan di satu kabinet. It’s quite exceptional. Harusnya Semarang bisa membuat narasi cerita yang menarik seperti itu sehingga tercipta ketertarikan yang bisa membuat orang penasaran,” paparnya dengan semangat.

Menutup paparan Menkeu mengajak para peserta untuk semangat membangun kota Semarang dengan visi. Pembangunan yang tidak bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja tetapi juga melibatkan sektor swasta. (kemenkeu/na)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *