Virus Flu Burung Buat Resah Warga Cimahi

Inionline.id, Cimahi – Warga khawatir dengan adanya virus flu burung yang menyerang peternakan unggas di Kelurahan Utama kecamatan Cimahi Selatan menular ke manusia. Terlebih, penyakit ini dapat menular melalui udara yang tercemar virus H5N1 yang berasal dari kotoran atau unggas yang menderita flu burung.

Salah seorang warga Kelurahan Utama, Isni Puteri (26) mengaku kaget setelah mengetahui dari kalau di daerahnya ada peternakan warga yang terserang virus tersebut. “Awalnya nggak tau, pas pagi-pagi banyak warga yang bilang ada flu burung di Utama (daerah kelurahan),” ujarnya.

Setelah mengetahui hal tersebut, ia bersama keluarganya merasa tidak tenang karena takut virus itu (flu burung) terus menyebar. Apalagi, dari informasi yang didapatkannya, penularan dari unggas ke manusia juga dapat terjadi apabila manusia telah menghirup udara yang mengandung virus flu burung atau kontak langsung dengan unggas yang telah terinfeksi flu burung. “Ya takut aja, tapi mudah-mudahan virusnya nggak nyebar,” ucapnya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi memastikan di daerah tersebut hingga saat ini tidak ada yang terkena virus Avian Influenza (AI) atau flu burung. Sekertaris Dinkes Kota Cimahi Fitriani Manan, mengatakan, pada saat kasus kematian unggas terjadi di Kelurahan Utama, pihaknya mendapat informasi dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Cimahi “Setelah di cek ke lokasi, ternyata benar ada ratusan unggas yang sudah mati,” ujarnya.

Untuk meningkatkan pengawasan, lanjut dia, pihaknya menurunkan tim dari puskesmas setempat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap masyarakat. “kami lakukan monitor terhadap kondisi kesehatan masyarakat setempat. Sehingga, apabila ada warga yang terjangkit bisa segera ditangani,” ucapnya.

Ia menjelaskan, gejala seseorang yang terpapar virus flu burung bisa dilihat dari demam tinggi, batuk, pilek, serta sesak napas. Virus AI ini bisa menular ke manusia dan menyebabkan kematian. Sehingga perlu dilakukan penanganan medis segera jika ditemukan kasus terduga flu burung.

“Saya harap masyarakat aktif dalam hal yang menyangkut kesehatan, karena ini untuk kepentingan bersama,” pungkasnya.

Sementara itu, kasus flu burung yang menyerang peternakan warga di kampung Lembur Sawah, RT02/14, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan beberapa hari lalu, tak membuat resah para pedagang daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Cimahi.

Dari pantauan, aktivitas jual di Pasar Tradisional Cimindi Jalan Mahar Martanegara berjalan seperti biasa. Para pedagang di pasar tersebut sebetulnya mengatahui adanya virus flu burung yang terjadi di Cimahi, namun mereka merasa tidak terpengaruh dengan hal itu.

Alasannya, rata-rata para penjual daging ayam di pasar tradisional yang ada di Cimahi baik Pasar Cimindi maupun Pasar Atas Barokah yang berada di Jalan Djulaeha Karmita, tidak mengambil pasokan dari Cimahi. Mereka kebanyakan menerima pasokan dari luar daerah seperti, Kabupaten Bandung Barat, Pasar Ciroyom Bandung atau bandar.

“Pedagang tidak ngambil di Cimahi, tapi ngambilnya di luar Cimahi. Lagian daging ayam yang masuk ke pasar cimindi sudah disortir sebelum masuk ke pasar. Jadi daging yang masuk sudah steril,” ungkap penjual daging ayam di pasar Cimindi, Diah (53).

Pedagang lainnya, Wandi (39) menuturkan, dirinya sempat kaget dengan adanya virus flu burung yang terjadi di Cimahi. “Saya takutnya virus itu menular ke manusia, itu kan bahaya. Tapi kalau jualan mah masih, karena saya ngambil barangnya dari luar Cimahi,” ujarnya. (an/pojoksatu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *