Rerouting Angkot di Bogor Mulai Diberlakukan

Antar Daerah457 views

Inionline.id – Perubahan rute angkutan kota (angkot) atau rerouting, mulai diberlakukan, Selasa (14/3/2017). Seiring perubahan tersebut, tarif angkot di Kota Hujan rencananya naik.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor M Ishak mengatakan masih melakukan penghitungan kembali mengenai tarif angkot pasca diberlakukannya rerouting.Sebab berdasarkan hasil komunikasinya dengan pelaksana, sebagian besar meminta tarif dinaikkan.

“Semua jalur minta tarif naik. Tarifnya akan dihitung kembali, mengenai rute harus dikoordinasikan dengan ketua rute,” kata Ishak saat ditemui usai peresmian reoruting di halaman Balaikota Bogor, Selasa (14/03/2017).

Program rerouting diresmikan dengan mengundang jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kota Bogor. Beberapa angkot dijejerkan di halaman Balaikota untuk dipasangi setiker rute yang baru secara simbolis.

Namun, proses penerapan rerouting rupanya memakan waktu lama, sebab akan dilakukan secara bertahap, mengingat jumlah angkot di Kota Bogor yang cukup banyak.

Kepala Seksi Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, A. Priyono menjelaskan beberapa angkot yang dipasangi stiker merupakan beberapa perwakilan angkutan dengan trayek yang baru.

Di antaranya beberapa angkot yang beroperasi sementara di koridor utama yang nantinya akan dikonversi ke bus.

“Ini hanya simbolis, di Bogor ini ada sekitar 3.000 jumlah angkotnya, maka dibutuhkan waktu lebih dari satu bulan untuk program rerouting benar-benar berjalan optimal,” jelasnya kepada media.

Menurutnya, mekanisme pemasangan stiker rute dilakukan melalui badan hukum masing masing angkot. Sehingga, stikernya diserahkan secara bersamaan, dan pemasangannya dilakungan masing-masing.

Ia menyebutkan, dari total 30 trayek yang dilaunching, ada 7 trayek merupakan angkutan yang beroperasi di koridor utama, sedangnya sisanya 27 trayek merupakan angkutan pengumpang (feeder).Sementara ini kata dia, dari 7 trayek angkutan masal, hanya 2 koridor yang diisi bus Transpakuan, sehingga sisanya 5 koridor diisi angkot.

Priyono menjelaskan dua koridor yang diisi Transpakuan yaitu trayek TPK1 jurusan Terminal Bubulak – Terminal Baranangsiang dan trayek TPK 7 jurusan Terminal Baranangsiang Transfer Point Cidangiang – Belanova via Tol Jagorawi.

“Sudah ada 4 badan hukum yang bersedia mengisi di 5 koridor utama,” imbuhnya.

Menurut Priyono jumlah tersebut kerap kali berubah-ubah seiring kabar pemberian subsidi untuk pengadaan bus.

“Kemarin dua badan hukum, tapi sekarang ada empat badan hukum. Nambah lagi, soalnya kan kabarnya konversi bus tersebut akan pakai subsidi. Kan nanti badan hukum yang bersedia, bakal di konversi ke bus, tiga angkot menjadi satu bus,” paparnya.

Di tempat yang sama, Walikota Bogor Bima Arya mengatakan baru kali ini sebuah kota melakukan pengaturan ulang rute angkot secara masif.

Ia menjelaskan pasca diberlakukannya rerouting, rute angkot akan menjangkau 80 persen wilayah Kota Bogor.

Menurutnya, persemian rerouting merupakan tahapan awal, karena masih ada tahapan selanjutnya seperti halnya konversi angkot ke bus.

“Sebelumnya kan hanya menjangkau 40 persen. Semoga masyarakat terlayani,” tandasnya. (An/pojoksatu)