Pendaftaran MAN PK Dibuka Hingga 6 Maret 2017

Pendidikan057 views

Jakarta – inionline.id — Kementerian Agama memutuskan untuk membuka kembali program Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan (MAN PK) pada tahun 2017. Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) MAN PK pun sudah dibuka dari 6 Februari hingga 6 Maret mendatang.
Direktur Pendidikan Madrasah (Ditpenmad) M. Nur Kholis Setiawan mengatakan bahwa proses PPDB MAN PK tahun ajaran 2017/2018 dilaksanakan secara online. Para siswa yang akan mendaftar bisa melakukannya dengan mengakses website: www.ppdb-manpk.com
PPDB akan dibuka sampai 6 Maret mendatang. Setelah itu, dilakukan seleksi berkas yang hasilnya akan diumumkan pada 17 Maret 2017. “Pendaftar yang lolos seleksi berkas diumumkan di website Kementerian Agama dan web MAN Program Keagamaan masing-masing,” terang M. Nur Kholis di Jakarta, Kamis (09/02).
“Pelaksanaan tes seleksi masuk MAN PK ini baru akan dilaksanakan pada 1 April mendatang,” tambahnya.
Menurut M. Nur Kholis, materi seleksi calon peserta didik baru MAN PK adalah Tes Potensi Akademik (TPA) yang meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, dan Pendidikan Agama Islam.
“Tes seleksi PPDB MAN PK hanya dilaksanakan satu kali dan serentak di semua lokasi tes, yaitu: di masing-masing MAN PK atau di Kanwil Kemenag Propinsi penyelenggara MAN PK,” ujarnya.
PPDB MAN PK dibuka di 10 MAN, yaitu: MAN Koto Baru Padang Panjang (Sumbar), MAN 3 Makasar (Sulsel), MAN 1 Surakarta (Jateng), MAN 1 Darussalam Ciamis (Jabar), MAN 2 Mataram (NTB), MAN 1 Yogyakarta (DIY), MAN Denanyar Jombang (Jatim), MAN 2 Samarinda (Kaltim), MAN 2 Martapura (Kalsel), dan MAN 1 Jember (Jatim).
Untuk tahun pertama, lanjut M. Nur Kholis, masing-masing MAN PK akan menerima 48 siswa, putera dan puteri, kecuali MAN 2 Mataram dan MAN 1 Yogyakarta. Kedua MAN PK tersebut hanya akan menerima 24 siswa (putera).
Berjalan pertama kali pada tahun 1988, program MAPK sempat dihentikan. Padahal, madrasah ini telah melahirkan ribuan alumni berkualitas semacam Habiburahman el Shirazy, Asrori S Karni, dan lainnya. Kementerian Agama lalu memandang MAPK perlu untuk dihidupkan kembali dan direvitalisasi.
Ditpenmad pada tahun ini juga akan melakukan penguatan sarana serta peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan. Setiap MAN PK telah dialokasikan anggaran sebesar Rp2miliar dengan komposisi 60% untuk membangun sarana prasarana, sedang 40% lainnya untuk penguatan yang bersifat non sarpras.
MAN PK akan difokuskan untuk mencetak peserta didik yang mendalami ilmu agama (tafaqquh fiddin). Dari MAN PK, diharapkan akan lahir generasi bangsa yang memahami ilmu agama, moderat, serta memiliki wawasan kebangsaan dan keindonesiaan yang kuat. Untuk tujuan itu, 70% muatan kurikulum MAPK adalah pelajaran agama. Keunggulan lainnya adalah penguatan aspek kebahasaan, baik Bahasa Arab maupun Inggris. (Ald/Kemenag)