Jakarta – Dua pekan lagi warga DKI Jakarta akan memilih gubernur dan wakil gubernur untuk periode 2017-2022. Waktu dua pekan ini pun dimanfaatkan para calon gubernur untuk menyusun strategi.
Ketiga cagub-cawagub DKI juga sudah beradu argumen dalam dua ‘ronde’ debat yang digelar KPUD. Masih tersisa satu putaran debat lagi sebelum warga DKI menentukan pilihannya.
Selain berlaga di panggung debat, tentunya ketiga pasangan calon juga mempersiapkan strategi. Apa saja strategi mereka?
1. Agus-Sylvi Siapkan Matriks Suara
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni akan memanfaatkan waktu sisa kampanye dua pekan ini untuk semakin memantapkan strategi. Itu juga termasuk memastikan tak ada penggembosan suara pada waktu pemilihan.
“Kami ingin memastikan bahwa suara-suara yang sudah kami catat, matriks suara yang sudah kami miliki, tidak ada penggembosan dalam waktu 2 minggu terakhir sebelum pencoblosan,” ujar juru bicara Agus-Sylvi, Rico Rustombi, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017).
Rico menyebut Jakarta Utara merupakan kantung suara Agus-Sylvi. Selain menyiapkan matriks, mereka juga akan membuat sebuah acara besar.
“Terkait dengan kegiatan kampanye itu sendiri juga kami sudah menyiapkan beberapa event besar untuk melakukan konsolidasi. Artinya, terhadap semua kantong suara yang sudah kami yakini tidak akan bisa berpindah ke lain hati. Suara yang sudah kami rawat selama ini benar-benar bisa terkonversi suara tersebut, bahkan lebih pada saat pencoblosan nanti,” imbuh Rico.
2. Ahok-Djarot Siapkan Saksi di TPS
Sisa waktu dua pekan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh cagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan cawagub Djarot Saiful Hidayat beserta tim. Mereka akan mempersiapkan saksi untuk menjaga tempat pemungutan suara (TPS).
“Satu adalah konsolidasi, mensinergikan antara kader partai pendukung, kader partai pengusung, dengan relawan,” papar Djarot seusai blusukan di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (31/1/2017).
Djarot ingin memastikan kader parpol pendukung dan relawan ikut turun ke lapangan. Selain itu, saksi di TPS harus dipastikan siap.
“Yang kedua, kita betul-betul melatih saksi kita, yang di dalam TPS maupun di luar TPS. Ini harus betul-betul, dua hal ini yang kita lakukan,” lanjutnya.
3. Anies-Sandi Siapkan Koordinator RT-RW
Dua pekan jelang pencoblosan, cagub Anies Rasyid Baswedan melantik koordinator RT-RW. Mereka ditunjuk menjadi koordinator untuk berkampanye dari pintu ke pintu untuk memenangkan Anies dan Sandiaga Uno.
“Kita niatkan, dua minggu lagi, mari kita kerja keras. Datangi tetangga, datangi keluarga, pastikan semua pilih nomor 3. Tanda-tanda kemenangan itu tidak cukup dengan duduk diam, kita harus bergerak,” di lokasi kampanye di Jalan Rorotan RT 08 RW 04, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/1/2017).
Apa yang dilakukan warga, menurut Anies, adalah proses menyelamatkan Jakarta. Untuk itu, setiap suara adalah suara untuk warga Jakarta.
“Suara yang Bapak-Ibu berikan bukan untuk Anies-Sandi, bukan suara Gerindra, bukan suara PKS. Tapi suara Bapak-Ibu sendiri. Untuk itu, jaga di setiap TPS suara Bapak-Ibu sekalian,” jelasnya kepada warga. (Ald/dtk)