Jakarta – Banyak orang menggunakan metode memasak nasi dengan cara langsung memasaknya dalam magic jar atau direbus lalu dikukus dengan dandang. Namun, sains mengungkapkan ada cara memasak nasi yang benar dan aman bagi kesehatan.
Melansir Independent, Andy Meharg, profesor biologi di Queens University Belfast menunjukkan bahwa langsung memasak nasi dari beras dapat berbahaya bagi kesehatan.
Dalam sebuah percobaan Meharg yang ditayangkan salah satu televisi di Inggris mengungkapkan bahwa langsung memasak nasi dari beras yang hanya dicuci sekali dapat menghasilkan arsenik.
Arsenik tersebut berasal dari limbah industri atau pestisida yang digunakan oleh produsen atau pun petani untuk mengusir hama padi.
Meharg memeragakan tiga cara dalam memasak nasi. Pada percobaan pertama, Meharg menggunakan rasio dua berbanding satu untuk beras dan air rebusan.
Ilmuwan tersebut kemudian merebus air hingga habis, cara awam yang biasa digunakan saat memasak nasi. Namun dia menemukan ada endapan arsenik pada nasi yang sudah matang tersebut.
Dia kemudian menjalankan percobaan ke-dua, yaitu dengan perbandingan satu berbanding lima untuk beras dan nasi. Dalam percobaan yang melimpah air rebusan ini, Meharg menemukan arsenik berkurang 50 persen.
Pada percobaan ke-tiga, Meharg menggunakan beras yang sudah direndam semalam dan merebusnya dengan rasio satu berbanding lima seperti pada percobaan ke-dua.
Hasil uji coba ke-tiga ini, sisa arsenik yang ada di beras berkurang hingga 80 persen.
Meharg kemudian menyimpulkan, metode mananak nasi yang baik adalah dengan merendamnya selama semalam kemudian dicuci dan dibilas hingga benar-benar bersih.
Kemudian, beras yang sudah dicuci dan dibilas itu dimasak dengan cara biasa menggunakan perbandingan air dan beras sebanyak lima berbanding satu.
Melansir Telegraph, sebagai tambahan, ada baiknya selama memasak nasi, diaduk sesekali. Setelah mendidih, kecilkan api dan tutup dengan erat selama 10-15 menit.
Senyawa arsenik yang ada di beras dapat mematikan bila terakumulasi dalam tubuh akibat terpapar terus menerus.
Kondisi menumpuknya arsenik tersebut dapat menyebabkan keracunan yang dapat berakibat pada rusaknya sistem pencernaan, muntah, diare, kram perut, syok, koma, hingga kematian. (Aaa/ACC)