Jakarta – Gudang Bulog di awal tahun penuh setelah puluhan tahun paceklik. Namun hal tersebut berimbas pada nilai jual gabah petani yang justru di bawah Harga Pokok Pembelian (HPP), yakni turun menjadi Rp3.700/kg menjadi Rp3.500/kg.
“Kondisi tersebut disatu sisi berkah, di sisi lain harus diwaspadai sebagai menurunnya margin yang diterima petani,” ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi dalam rilis yang diterima wartawan, Kamis (2/2).
Kata Agung, wilayah yang mengalami penurunan harga kabah adalah Blora – Jawa Tengah dan Bojonegoro -Jawa Timur. Meski demikian, Agung mengimbau agar semangat menanam padi para petani tidak menurun karena saat ini Kementan telah mengeluarkan aturan agar harga gabah kering petani dikembalikan ke harga normal, yakni Rp3.700/kg.
Sekedar diketahui, Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Bojonegoro, Bupati Blora dan Gubernur Jawa Tengah mengeluhkan turunnya harga gabah kering di petani. Karena berakibat pada menurunnya produksi tanam padi di petani.
Agung mengaku telah menurunkan tim khusus untuk memeriksa fluktuasi harga gabah kering disejumlah daerah. Dan diketahui dibeberapa kabupaten memang terjadi penurunan yang cukup signifikan, yakni berkisar diangka Rp2.900-Rp3.500/ kg.
Sementara itu, masih kata Agung, Data harga gabah kering di 7 Kabupaten per 2 Februari 2017 yaitu di Purworejo berkisar Rp. 3.300, lalu di Jepara berkisar Rp. 3.400, di Kendal berrkisar Rp.3.600, di Banjarnegara berkisar Rp. 3.500, di Grobogan berkisar Rp.3.500 , du Rembang berkisar Rp. 3.500, dan di Tuban berkisar Rp.3.700
“Turunnya harga GKP ditingkat petani ini berpengaruh kepada harga beras di pasar induk dan eceran. Harga Beras ditingkat eceran Pasar Minggu Jakarta Selatan mengalami penurunan rata_rata 10 % /Karung 50 Kg, untuk jenis medium hal tersebut sudah berlangsung sejak pertengahan Januari ujar Deri pedagang beras eceran yang ditemui Tim Humas IP Kementan pagi ini,” jelas Agung.
Ketua KTNA Nasional, Winarno Tohir sendiri menjelaskan bahwa saat ini, ketika memasuki masa panen raya pada bulan Pebuari-April, di beberapa kabupaten seperti di Blora, Demak dan Grobogan harga Gabah Kering Petani sudah berada dibawah harga HPP yang telah ditetapkan sebesar Rp. 3.700, yaitu berada dikisaran Rp. 2.900 �” Rp. 3.300. Kondisi pergudangan di 3 Provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur penuh.
Untuk itu kami meminta Bulog supaya all out menyiapkan gudang-gudang penyimpanan beras dan mengirim kelebihan stok beras ini ke Provinsi yang sedang kekurangan stok beras, sehingga harga petani tidak jatuh. Jangan sampai petani yang sudah susah payah mengurus sawahnya, harus merasakan harga yang jatuh juga,” ungkap Winarno. (ald/rmol)