Bologna – Perpindahan dari Yamaha ke Ducati diyakini berpotensi membuat Jorge Lorenzo tergagap. Tapi pebalap Spanyol itu percaya diri bisa menjaga karakter balapnya.
Lorenzo meninggalkan Yamaha yang sudah dibela selama sembilan tahun untuk memperkuat Ducati pada musim ini. Secara karakter, kedua pabrikan itu punya tipe motor yang berbeda.
Yamaha sudah selalu dikenal dengan stabilitas, kelincahan dan kecepatannya di tikungan, serta akselerasinya. Oleh karena itu, motor ini menjadi pasangan sempurna untuk Lorenzo yang berkarakter cepat dan presisi di tiap tikungan.
Sementara Ducati selalu dikenal punya tenaga ekstra besar di lintasan lurus, tapi cenderung sulit dikendalikan di tikungan. Namun Lorenzo pribadi menilai Desmosedici saat ini sudah punya stabilitas yang bagus.
Dia optimistis bisa menjaga karakternya selama ini. Lorenzo lantas membandingkan situasinya dengan kala berpindah dari Honda ke Aprilia di kelas 250 cc pada 2006 silam. Bersama Aprilia, pria 29 tahun itu meraih gelar juara dunianya yang pertama.
“Itu (perubahan gaya) tergantung, dan kita kembali lagi ke contoh di era 250 cc. Saya memakai dua motor berbeda. Dengan Honda, saya perlu mengerem jauh lebih lambat dan menikung dengan kecepatan lebih rendah,” kata Lorenzo dikutip Crash.
“Aprilia adalah kebalikannya, sungguh. Dengan itu, Anda tak bisa mengerem terlalu lambat. Dengan motor (Ducati) ini, mungkin kurang lebih akan sama.”
“Ini punya tipe mesin yang berbeda, dengan lebih banyak tenaga di lintasan lurus dan lebih stabil. Kalau Anda lebih kencang dari sebelumnya tapi punya stabilitas yang bagus, mungkin Anda bisa mengerem di titik yang sama.”
“Tapi saya akan menjaga DNA yang kurang lebih sama, yakni ketepatan, fokus, kemulusan dalam mengendalikan motor, dan kecepatan menikung dengan Ducati,” imbuhnya.
Sumber : https://m.detik.com/sport/moto-gp/d-3406749/tekad-lorenzo-menjaga-dna-balapnya-di-ducati