Batam – Upaya pemberantasan narkoba harus terus digiatkan. Pasalnya, peredaran zat aditif berbahaya yang menimbulkan efek kecanduan ini terus menyebar tak memandang strata sosial dan usia. Perlu ada upaya yang lebih keras untuk menekan peredaran narkoba.
Data Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Batam mencatat pasien pecandu narkoba di pusat Rehabilitasi Batam, setiap tahunnya terus bertambah. “Selama tahun 2015 pasien di Loka sebanyak 223 orang, lalu di tahun 2016 bertambah menjadi 345 orang,” kata Kepala Loka BNN Batam Heriandi seperti ditulis Batam Pos (Jawa Pos Group), Minggu (8/1).
Heriandi menyebut kesadaran sejumlah orang yang terkena narkoba untuk sembuh mulai meningkat. Ia mengatakan bahwa pusat rehabilitasi narkoba Batam juga tak hanya menampung pasien pencandu dari Kepri saja, tapi di luar Kepri. “Kami tampung pasien dari berbagai tempat di Sumatera,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan dalam sekali periode penyembuhan, pasien loka selalu pada kisaran angka 100 orang. Dengan perkiraan jumlah ini akan bertambah, Heriandi mengatakan pihaknya akan menambah jumlah kuota tersebut.
“Saat ini jumlahnya hanya 150 saja, kami sudah mengajukan penambahan.
Sehingga nantinya bisa menampung 250 pasien dalam sekali pengobatan,” ujarnya.
Pusat Rehabilitasi BNN Batam memiliki beberapa gedung antara lain yakni gedung terapi medis, gedung rehabilitasi bagi laki-laki serta perempuan, gedung re-entry, masjid, kapel, lapangan futsal, basket, dapur, laundry dan rumah dinas untuk pegawai.
Provinsi Kepulauan Riau termasuk sebagai salah satu daerah yang jumlah penyalahgunanya tertinggi se Indonesia. Dimana hasil survey BNN dan puslitkes, sebanyak 4.3 persen dari populasi penduduk di Kepri yang terpapar dampak penyalahgunaan narkoba.
Sumber : http://nusa.indopos.co.id/read/2017/01/08/81890/Pusat-Rehabilitasi-Membludak-Pasien-Narkoba-Tiap-Tahun-Bertambah