Nasyiatul Beri Bantuan Hukum Terhadap Kader yang Dibunuh

Jakarta – Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (NA) Dyah Puspitarini mengatakan akan memberikan bantuan hukum terhadap keluarga korban pembunuhan Eti Sularti, 65 tahun, dan Hanani Sulma Mardiyah, 24 tahun, di Purbalingga, Jawa Tengah. “Setelah berkoordinasi dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Purbalingga kami akan memberikan bantuan pengacara,” kata Dyah saat ditemui Tempo di Markas Kepolisian Resor Purbalingga, Jumat, 13 Januari 2017.

Eti Sularti dan Hanani dibunuh pada Rabu lalu, 11 Januari 2017. kedua korban dihabisi dengan menggunakan pisau di dapur. Untuk menghilangkan barang bukti, pelaku sempat membakar pakaian, celana, dan sepatu yang terkena bercak darah. Polisi menangkap Amin Subechi 26 tahun, bekas pacar Hanani sebagai tersangka pembunuhan di Kabupaten Cibinong, Jawa Barat, pada Kamis, 12 Januari 2017.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Purbalingga, Ajun Komisaris Djunaidi menjelaskan pembunuhan dilakukan karena persoalan asmara. Amin dan Hanani telah menjalin hubungan asmara selama 4 tahun. Selama waktu itu, keduanya sering putus-sambung. Terakhir putus pada Desember 2016. “Tersangka kembali menemui Hana untuk memastikan balikan. Namun ditolak dan keluarga korban tidak menyetujui,” ujarnya. Tersangka dikenai pasal pembunuhan berencana dengan hukuman maksimal hukuman mati.

Nasyiatul Aisyiyah bersama seluruh elemen Muhammadiyah, PD Muhammadiyah Purbalingga, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto berkomitmen akan mengawal kasus ini hingga putusan pengadilan.

Dyah memuji kinerja polisi yang cepat menangkap tersangka. Kepada kepolisian dia berharap agar pelaku diberikan hukuman yang seberat-beratnya. “Kami meminta bantuan Polres Purbalingga agar cepat dan tidak bertele-tele menangani kasus ini.”

Ketua Umum Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah Zuhriatun Nurrohmah menerangkan meski belum sempat bertemu dengan korban, berdasarkan penuturan PD Muhammadiyah Purbalingga, Hanani merupakan kader Muhammadiyah dan aktivis mahasiswa yang militan di Universitas Muhammadiyah Purbalingga. “Dia baik dan serius dalam belajar dan berorganisasi,” ujarnya. (AN)

Sumber : https://m.tempo.co/read/news/2017/01/13/063835784/kader-dibunuh-nasyiatul-aisyiyah-beri-bantuan-hukum