JAKARTA — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mendesak Kementerian PUPR segera membangun sekolah yang terdampak gempa di Kabupaten Pidie Jaya dan sekitarnya beberapa waktu lalu.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyebut, pembangunan ruang kelas darurat dan gedung permanen menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR dengan anggaran dari BNPB. Sementara Kemdikbud, ia mengatakan, bertanggung jawab dalam penyediaan mebeler dan peralatan pembelajaran.
“Saya mengharapkan Kementerian PUPR segera menuntaskan pembangunan ruang kelas sementara, dan memulai pembangunan gedung sekolah permanen,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (3/1).
Muhadjir menyebut, pembangunan kelas dan sekolah permanen akan segera diikuti pemenuhan mebeler dan alat pembelajaran. Ia berujar, kualitas gedung sekolah baru harus lebih baik dari sebelumnya.
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengatakan, saat ini proses belajar mengajar berlangsung di tenda-tenda darurat. Sebab, sejumlah ruang kelas sementara masih dalam proses pembangunan oleh Kementerian PUPR.
Ia merinci, ada 170 tenda darurat di 68 titik lokasi sekolah. Selain itu, sebanyak 158 ruang kelas sementara sedang dibangun di 28 titik lokasi sekolah yang rusak berat. Muhadjir mengatakan, Kemdikbud akan terus melaksanakan program trauma healing dan bimbingan psikososial penting.
“Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada guru dan siswa yang dengan semangat tinggi kembali ke sekolah walau dengan berbagai keterbatasan,” ujar Mendikbud.
Berdasarkan hasil pemantauan tim Kemdikbud ihwal kerusakan sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan akibat gempa di Pidie Jaya, terdapat 65 sekolah yang mengalami kerusakan, masing-masing, 35 SD, 11 SMP, 13 SMA, dan enam SMK.
Selain itu, terdapat 81 fasilitas PAUD mengalami kerusakan sarana dan prasarana, dengan tingkat rusak sedang dan berat. Kemdikbud merinci, rencana pemenuhan kebutuhan bantuan pascagempa di Pidie Jaya, yakni sebesar Rp 68,2 miliar.
Penyaluran anggaran dilakukan dalam dua tahap, pertama Rp 25,8 miliar menggunakan anggaran 2016 dan Rp 42,4 miliar menggunakan anggaran 2017.