Jeddah – inionline.id – Sebanyak 290 jemaah umrah akhirnya batal terbang ke Tanah Air pada 9 Januari 2017 kemarin. Menurut Staf Teknis Satu Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI) KJRI Jeddah Ahmad Dumyathi Basori, jemaah ini dijadwalkan terbang dengan Flynas pada pukul 21.00 waktu Arab Saudi. Namun sampai waktunya, tidak kunjung ada kepastian terbang.
Dumyathi mengaku telah menghubungi pihak Flynas. Dari penjelasan Duty Manager Flynas di bandara, Mr. Meshal, diketahui bahwa pembatalan disebabkan persoalan teknis kerusakan pesawat yang memerlukan perawatan.
Menurut Dumyathi, Flynas berjanji akan memulangkan mereka hari ini dalam tiga penerbangan. 340 jemaah rute Jeddah Surabaya terbang jam 19:00 waktu Saudi. Sedang 293 jemaah rute Jeddah Cengkareng terbang jam 22:30 waktu Saudi. Selain itu ada juga 52 jemaah yang akan terbang dengan Maldives, jelasnya melalui pesan singkat, Selasa (10/01)
Jemaah yang kembali tertunda kepulangannya sempat melampiaskan emosinya saat mengetahui bahwa keberangkatan mereka ke Tanah Air malam itu batal. Dumyathi mengaku menerima banyak keluhan melalui pesan singkat yang disampaikan kepadanya. Bahkan, ada sekitar 39 jemaah yang akhirnya membeli tiket pulang ke Tanah Air secara mandiri.
Menurut Dumyathi, selain karena jadwal yang tertunda, jemaah juga mengeluh karena di antara mereka ada yang lansia dengan 98 tahun, ada yang sakit dengan ketergantungan obat dan persediannya udah habis. Selain itu, ada juga ada yang harus masuk kerja.
Satgas penanganan jemaah umrah Flynas yang berada di lokasi berusaha untuk menenangkan dan memberikan penjelasan kepada jemaah. Setelah mendapat kepastian bahwa jadwal kepulangan mereka dialihkan tanggal 10 Januari, mereka akhirnya diantar Satgas kembali ke hotel masing-masing untuk beristirahat.
Ribuan jemaah umrah asal Indonesia tertahan kepulangannya akibat adanya kebijakan penghentian penerbangan Flynas dari Saudi. Sebanyak 2348 jemaah umrah asal Indonesia dan Malaysia yang tergabung dalam tergabung dalam 35 Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) tertunda kepulangannya akibat adanya pemutusan hubungan kerja antara Flynas dan Lofty Cest Ltd. yang berdomisili di the British Virgin Islands, sejak 31 Desember 2016 lalu.
Flynas menyetop angkutan umrah dari Indonesia setelah Perusahaan Lofty Crest Ltd selaku penyewa pesawat Flynas mengalami gagal bayar. Hal itu sesuai dengan surat Ref. No. DCEO-305-12-2016 tanggal 31 Desember 2016 dari Deputy CEO Flynas Hajj & Umroh & Head of Bilateral Agreements yang ditandatangani deputi CEO Flynas Haji & Umrah, Ahmed S. Sultan dan ditujukan kepada CEO Lofty Crest Ltd, Dato Abdul Nasser Abu Kassim.
Dumyathi menjelaskan bahwa sampai tanggal 9 Januari 2017, sebanyak 1.663 jemaah umrah sudah berhasil dipulangan ke Tanah Air secara bertahap. (Aldi/Kemenag)