Jakarta – inionline.id – Bank Indonesia (BI) segera merilis sistem pemantauan harga pangan bernama Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, guna memonitor langsung inflasi di 82 kota. Lewat sistem ini, nantinya setidaknya akan ada 20 komoditi atau produk pangan yang akan dipantau dari 82 kota tersebut secara harian. Rencananya sistem tersebut diluncurkan pada bulan ini.
Demikian disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mengenai upaya BI dalam melakukan pemantauan harga-harga pangan sebagai upaya memantau inflasi.
“Ini kita lakukan dengan sistem yang sudah baik, best practice. Dan ketika kita pantau di pasar modern dan pasar basah, waktu pengambilan informasi juga diyakini integritasnya. Sehingga kita bisa mempunyai proyeksi tentang inflasi selama bulan berjalan,” kata Agus saat ditemui di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Jumat (6/1/2017).
“Jadi kalau kita selama ini memberi informasi tentang Survei Pemantauan Harga (SPH), di mana pemantauan harga per 4 minggu selama 1 bulan, sekarang kita bisa setiap hari melakukan monitoring. Sehingga kita bisa mengetahui kecenderungan inflasi di Indonesia, atau di kota, atau di regional,” jelasnya.
Ia meyakini dengan sistem yang baik ini, harga bahan pokok strategis akan dapat dipantau dapat lebih baik, sehingga kualitas datanya bisa lebih terpercaya.
“Sekarang tinggal kita melakukan rapat roundtable policy dialogue dengan kementerian-kementerian terkait, dan kita akan meluncurkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis ini,” pungkasnya.