Jakarta – Tiga terduga teroris yang tewas karena melakukan perlawanan dalam penyergapan tim Densus 88 Antiteror sudah dibawa ke RS Polri. Salah satu terduga teroris tewas dengan tangan yang masih memegang senjata api.
“Yang saya lihat tadi ada ransel-ransel dan senpi di genggaman pelaku. Tadi tangannya itu sudah mulai kaku,” kata Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel) AKBP Ayi Supardan kepada wartawan di lokasi penyergapan terduga teroris, Kampung Curug, Setu, Tangsel, Rabu (21/12/2016).
(Baca juga: Detik-detik Menegangkan di Tangsel: Teroris Lempar Bom Lalu Didor)
Tiga terduga teroris yang tewas adalah Helmi, Irwan dan Omen. Ketiganya meracik bom pipa berdaya ledak rendah untuk aksi bom bunuh diri di pos lalu lintas Serpong. Jasad ketiga teroris tersebut dibawa ke RS Polri untuk identifikasi.
Menurut Ayi, ada 14 bom aktif yang ditemukan di kontrakan yang baru dihuni seminggu tersebut. Seluruh bom sudah diledakkan (disposal) oleh tim penjinak bom.
“Kita sudah selesai olah TKP,” sebutnya.
(Baca juga: Bom Tangsel, Polri: 3 Terduga Tewas karena Melawan dengan Menembak)
Penyergapan ketiga teroris dilakukan pukul 09.45 WIB setelah tim Densus 88 lebih dulu menangkap Adam yang tengah dalam perjalanan ke arah Serpong sekitar pukul 08.00 WIB.
Hingga pukul 21.00 WIB, warga masih berkerumun di sekitar rumah kontrakan terduga teroris. Garis polisi masih melintang 20 meter dari lokasi penyergapan.
Sebelumnya, Kabag Mitra Biro Penmas Divhumas Polri Kombes Awi Setiyono menyebut ada terduga teroris yang juga melawan dengan menembakkan senjata api ke arah personel Densus 88.
“(Terduga teroris) tewas karena mereka menembak duluan,” ujar Awi.
Sumber : https://m.detik.com/news/berita/d-3377613/satu-terduga-teroris-tewas-dengan-senpi-di-tangan-saat-penyergapan-densus?_ga=1.59051049.588171387.1480310664