Teknologi Nano, Penting Namun Belum Berkembang di Indonesia

Headline, Iptek2457 views

Teknologinano saat ini masih belum berkembang di Indonesia. Bahkan masyarakat pun masih merasa asing dengan teknologi ini. Untuk itu, pengenalan teknologi nano sejak dini kepada generasi muda pun harus dilakukan,agar masyarakat semakin mengenal teknologi ini.

BANDUNG — Nanotechnology atau Teknologinano saat ini masih belum berkembang di Indonesia. Bahkan masyarakat pun masih merasa asing dengan teknologi ini. Padahal, teknologi nano sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan berkontribusi dalam memajukan bangsa.
Untuk itu, pengenalan teknologi nano sejak dini kepada generasi muda pun harus dilakukan, agar masyarakat semakin mengenal teknologi ini.

Teknologi nano adalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengontrol zat, material dan sistem pada skala nanometer, sehingga menghasilkan fungsi baru yang belum pernah ada. Ukuran 1 nanometer adalah 1 per satu miliar meter yang berarti 50.000 kali lebih kecil dari ukuran rambut manusia.
Dengan teknologi ini kita dapat membuat zat menjadi ukuran yangsangat kecil, dan karena itu pula maka sifat dan fungsi zat tersebut bisa diubah sesuai dengan yang kita inginkan. Di Indonesia, teknologi nano masih terasa asing.
Ketua Program Studi Sarjana Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga peneliti teknologi nano di Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi (PPNN) ITB, Brian Yuliarto mengatakan, saat ini masyarakat memang belum banyak memahami tentang teknologi nano. Padahal perkembangan teknologi nano sangat berguna bagi kehidupan manusia.

“Jadi kalau kita melihat teknologi nano itu kan memang tidak banyak (masyarakat) memahami dengan baik apa sih sebenarnya? Mudahnya, teknologi nano itu teknologi membuat seluruh perangkat-perangkat kita menjadi kecil atau teknologi yang mampu merekayasa dalam skala nano meter. Kenapa menjadi penting ukuran nano? Karena ternyata pada ukuran nano seluruh parameter kehidupan baik biologi, elektronik, atau yang lainnya itu bisa dikontrol secara teknis,” kata Prof.Brian Yuliarto, Ph.D.

Brian menambahkan, teknologi nano merupakan teknologi masa depan yang sangat menentukan. Menurutnya, teknologi nano sangat penting dan berpengaruh bagi kemajuan suatu bangsa, termasuk Indonesia.
Brian mengatakan, Indonesia masih jauh tertinggal dari sisi teknologi nano, baik dari sisi penelitian maupun dari sisi penguasaan industrinya. Karenanya, teknologi nano sangat penting diperkenalkan kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

“Kita harapkan sejak dini anak-anak mengerti dan tertarik untuk menguasai teknologi nano. Menguasai teknologi nano itu berarti menguasai industri dan teknologi masa depan. Kalau kita terlambat mengenalkan, maka efeknya adalah nanti negara lain yang menguasai. Lagi-lagi, kita hanya bisa sebagai konsumen atau pembeli, tidak bisa menciptakan atau membuat sendiri,” kata Prof.Brian Yuliarto, Ph.D.

Pengenalan teknologi nano kepada generasi muda pun dilakukan oleh Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi (PPNN) ITB melalui kegiatan workshop, baru-baru ini. Peserta workshop Nanosains dan Nanoteknologi ini adalah siswa SMP dan SMA, serta guru pengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Mereka pun menunjukkan ketertarikannya pada teknologi nano ini. Bagi mereka, teknologi nano merupakan sesuatu yang baru dan menarik untuk dipelajari.

“Ya pengen tau aja. Aku (di workshop ini) diajarinnya tentang filtrasi penyaringan air. Dari air yang kotor jadi air yang jernih. Ada manfaatnya menambah pengetahuan tentang nano, jadi tahu cara menjernihkan air. Banyak kegunaannya, penting banget. Ya, pengen mempelajari lebih lanjut tentang ilmu teknologi nano ini,” kata Rafin, siswa SMPN 45 Bandung.

“Pengenalan teknologi nano sebetulnya bisa dilakukan di sekolah. Mungkin jam belajarnya yang bertambah. Sedikit demi sedikit disosialisasikan meskipun memang banyak hambatannya,” kata Apep, guru SMAN 8 Tasikmalaya.

Beberapa hasil penerapan teknologi nano bisa dirasakan masyarakat dan berguna dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam bidang medis dan pengobatan, molekul dalam skala nano yang bersifat multifungsi berguna untuk mendeteksi kanker dan bisa menghantarkan obat langsung ke sel target.
Dalam sektor industri tekstil, penggunaan nanopartikel akan membuat tekstil dan pakaian menjadi mudah untuk dibersihkan. Dan dengan penambahan nano partikel silver pada kaos kaki akan mempunyai pengaruh pada pengurangan bau kaki.
Sementara itu, dalam bidang olahraga, nano partikel digunakan untuk membuat peralatan olahraga menjadi lebih kuat, lebih baik, dan berdaya guna tinggi. Contohnya pada raket merk Yonex yang menggunakan serat carbon. Dengan nanoteknologi, manusia juga bisa membuat pesawat ruang angkasa dari bahan komposit yang sangat ringan, tetapi memiliki kekuatan seperti baja. Bahkan juga bisa memproduksi mobil yang beratnya hanya 50 kilogram.
Indonesia harus mengejar ketertinggalannya dalam hal teknologi nano ini. Pemerintah pun diharapkan mendorong proses produksi, sehingga tidak hanya berhenti pada penelitian saja, tapi juga pada proses produksi yang pada akhirnya membuahkan kemandirian bagi Indonesia.
Hal ini sebagaimana yang telah terjadi pada berbagai negara maju yang sudah menguasai teknologi nano seperti Amerika Serikat, Jepang, dan China.

http://www.voaindonesia.com/a/teknologi-nano-penting-namun-belum-berkembang-di-indonesia/3657248.html