Panglima Kerap Jadi Korban Hoax, TNI: Waspadai Berita Bohong!

Headline, Nasional157 views

Jakarta – Nyaris tak ada pihak yang selamat dari kejinya hoax di media sosial. TNI pun kerap jadi korban, bahkan yang jadi objek hoax adalah panglima.

Media sosial saat ini merupakan sarana komunikasi yang paling efektif dalam pembentukan opini publik dan penyebaran pesannya hampir tidak dapat dibendung. Saat ini sekitar 130 juta-an penduduk Indonesia, termasuk prajurit TNI memanfaatkannya.

“Media sosial menjadi medan pertempuran untuk mencapai tujuan, karena media sosial merupakan media yang sangat efektif, mudah, murah, cepat dan cakupannya sangat luas,” kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (31/12/2016).

Wuryanto menjelaskan puspen TNI selalu mengikuti dan memonitor berita atau informasi yang berkembang di media sosial. Dan saat ini, kata Wuryanto, selain informasi penting, ternyata lebih banyak ditemukan berita-berita bohong (hoax) yang berisi fitnah, adu domba, provokasi dan berita-berita lain yang merugikan.

Wuryanto menyebut beberapa kasus beredarnya hoax yang merugikan institusi TNI dan nama baik Panglima TNI, antara lain: Dukungan kepada Panglima TNI untuk Menjadi Presiden RI; Isu Makar yang Dilakukan oleh Purnawirawan TNI yang ditayangkan Dragon TV yang diilustrasikan seperti peristiwa pemberontakan G 30 S/PKI tahun 1965; Isu ceramah Panglima TNI pada acara Maulid Nabi di Petamburan; Isu Keberpihakan TNI kepada Rakyat Bertujuan Makar; Rumor Jabatan Panglima TNI Mau Dicopot; Kuda Troya Jokowi dan Gatot Nurmantyo; juga Isu Panglima TNI minta Sumbangan untuk Korban Aceh.

“Selain itu, penggunaan akun yang mengatasnamakan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berkembang cukup banyak. Di Facebook saja misalnya, ada 26 akun atas nama Gotot Nurmantyo yang semuanya sangat merugikan institusi dan pribadi Jenderal TNI Gatot Nurmantyo,” ujar Wuryanto.

“Harus ada edukasi kepada masyarakat dalam menyikapi berita di media sosial, harus cek kepada yang berwenang, dan jangan mudah untuk menyebarkan kembali berita-berita tersebut,” imbuhnya.

Untuk itu, Kapuspen TNI berharap dilakukan kanalisasi dengan memberikan penyadaran dan pendewasaan kepada pengguna media sosial, agar dapat menumbuhkan kesadaran, sikap kritis dan cerdas seluruh warga masyarakat, sehingga dapat memilah dan memilih berita yang positif, bermanfaat sesuai dengan keinginannya.

“Kita harus menguasai teknologi informasi dan memanfaatkannya untuk kemaslahatan bangsa. Gunakan teknologi informasi dengan tujuan yang jelas, jangan dikalahkan teknologi, tetapi jadilah tuan atas teknologi,” kata Kapuspen TNI.

Sumber : https://m.detik.com/news/berita/d-3384904/panglima-kerap-jadi-korban-hoax-tni-waspadai-berita-bohong