Kepala Sekolah SDN Wangun Bantah Sunat BSM

Bogor – inionline.id – Tanjungsari-Kepala Sekolah (KS) SDN Wangun, Kampung Wangun Desa Buanajaya Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor A. Dimyati membantah telah menyunat atau memotong dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) di sekolahnya. 33 siswa penerima BSM sebesar Rp 450 ribu setiap siswa, diterima langsung siswa didampingi orang tuanya secara utuh.

“Benar, tiga puluh tiga siswa di sekolah kami menerima dana BSM. Semua diterima secara utuh tanpa ada potongan. Adanya isu penyunatan, itu tidak benar. Pihak sekolah tidak pernah memotong dana BSM. Semua diterima oleh siswa didampingi orang tuanya,” tegas KS SDN Wangun A. Dimyati kepada bogorOnline.com, Sabtu (17/12)..

Lanjut dia, sebanyak 33 siswa penerima BSM dari jumlah siswa 120 orang, saat pencairan, bersama orang tua didampingi Komite Sekolah. Hal itu dimaksudkan agar dalam penerimaan tidak terjadi kesimpang siuran serta tertib dalam penerimaan. “Supaya lebih tertib, komite sekolah mendampingi saat menerima bantuan,” lanjutnya.

Menurutnya, jumlah siswa SDN Wangun sebanyak 120 orang, sebagian besar tergolong siswa tidak mampu alias miskin. Sementara yang menerima dana itu, sebanyak 33 orang, ada sebagian yang tergolong mampu. Sementara 87 orang yang tidak menerima bantuan, sebagian tergolong miskin.

Pada saat pencairan itulah, pihak komite sekolah berinisiatif mengumpulkan orang tua penerima bantuan untuk membahas siswa miskin yang tidak menerima bantuan. Hasilnya, disepakati, siswa mampu yang menerima BSM sebagian diserahkan kepada yang tidak mampu.

“Setelah dana diterima, orang tua kumpul. Penerima yang mampu, menyerahkan uangnya sebahian kepada komite untuk siswa yang tidak menerima. Penyerahannya melalui komite sekolah, bukan melalui guru. Jadi tidak ada potongan BSM. Ada berita acaranya,” tegas Dimyati..

Sebelumnya, diberitakan bahwa pihak sekolah telah melakukan pemotongan BSM sebesar Rp 200. Sehingga penerima hanya mendapat Rp 250 yang seharusnya diterima Rp 450 ribu. (Soeft)