Sri Mulyani Menyatakan 3/4 Pekerja yang Berhenti Sudah Mulai Kerja

Ekonomi057 views

Inionline.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan lebih dari 3/4 pekerja yang berhenti bekerja pada Mei 2020 akibat virus corona sekarang telah bekerja kembali. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bank Dunia  terkait dampak pandemi covid-19.

“Survei Bank Dunia selama tiga kali periode covid-19 mulai Mei hingga Agustus 2020 bahwa 3/4 pekerja lebih yang berhenti bekerja sudah mulai kembali kerja,” papar Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (1/12).

Ia bilang mayoritas atau sekitar 70 persen masyarakat telah kembali ke pekerjaan yang sama seperti sebelum covid-19. Sementara, pencari nafkah yang berhenti bekerja juga proporsinya turun dari 24 persen menjadi 10 persen.

“Kalau Mei 2020 itu mencapai 24 persen kepala keluarga yang tadinya kepala keluarga punya pendapatan lalu berhenti, di survei yang ketiga angkanya turun jadi 10 persen,” tutur Sri Mulyani.

Dengan hasil survei ini, Sri Mulyani mengklaim sektor ketenagakerjaan yang terdampak pandemi covid-19 mulai pulih. Hal ini terjadi di seluruh kelompok pendapatan dan lokasi tenaga kerja.

Sementara, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah penduduk usia kerja yang terdampak pandemi covid-19 pada Agustus 2020 berjumlah 29,12 juta orang.

Bila dirinci, jumlah pengangguran karena covid-19 sebanyak 2,56 juta orang, bukan angkatan kerja karena covid-19 sebanyak 0,76 juta orang, sementara tidak bekerja karena covid-19 sebanyak 1,77 juta orang, dan bekerja dengan pengurangan jam kerja karena covid-19 sebanyak 24,03 juta orang.

Lalu, jumlah pengangguran di Indonesia tembus 9,77 juta orang pada Agustus 2020. Angka itu naik 2,67 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2020 melonjak menjadi 7,07 persen. Realisasi itu naik dari posisi Agustus 2019 yang sebesar 5,23 persen.

TPT tertinggi tercatat di DKI Jakarta, yakni 10,95 persen. Sementara, TPT terendah berada di Sulawesi Barat sebesar 3,32 persen.