Reses Anggota DPRD Jabar, Kelompok Posyandu Bogor Utara Minta Perhatian Lebih Pemerintah

Politik157 views

Bogor, Inionline.id – Anggota komisi V DPRD Jawa Barat, fraksi PKS, Iwan Suryawan menggelar reses I tahun sidang 2020-2021 di Jalan Pemuda, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, pada Kamis (12/11/2020).

Iwan Suryawan tidak sendiri, resesnya pun dihadiri oleh ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto.

Dalam gelaran reses tersebut mayoritas aspirasi kelompok Posyandu Kelurahan Cimahpar yang hadir dalam reses tersebut mengatakan ingin perhatian yang lebih dari pemerintah kepada para kader Posyandu.

“Kami minta perhatian untuk para kader Posyandu dalam bentuk honor Posyandu yang lebih ditingkatkan lagi,” tutur Sari Banon selaku kader Posyandu Kelurahan Cimahpar.

serap aspirasi masyarakat Bogor Utara bersama Iwan Suryawan dan Atang Trisnanto pada Kamis (12/11/2020).

Selain itu terdapat pula aspirasi terkait program penebusan ijazah Kota Bogor yang disuarakan oleh Sari.

Menanggapi aspirasi honor Posyandu, Iwan Suryawan mengatakan bahwa sejak dirinya masih menjabat sebagai wakil ketua DPRD Kota Bogor hal tersebut sudah dilakukan.

“Artinya ada insentif yang diberikan sebagai pembentuk semangat bagi para kader,” ujar Iwan.

Dalam perkembangannya, kebutuhan dan kerja keras para kader serta waktu yang diluangkan untuk masyarakat itu harus kita apresiasi.

“Salah satu aspirasi yang lahir dari mereka adalah adanya insentif kepada mereka, ini adalah bentuk masukan yang sangat bagus sekali sebagai bentuk apresiasi kepada mereka.

“Hanya kita harus melihat kemampuan keuangan daerah, atau kita mencari bentuk lain yang tetap memberikan apresiasi dan perhatian bagi mereka,” pungkas Iwan.

Terkait program penebusan ijazah di Kota Bogor, ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto mengatakan bahwa akan ada kenaikan anggaran di 2021 untuk program tersebut.

“InshaAllah kalau tahun lalu kan nilainya 2 setengah milyar untuk bantuan sosial tidak terencana, untuk penebusan ijazah, rencana untuk di KUA PPAS 2021 dianggarkan sebesar 5 miliar rupiah dan nanti sambil berjalan kita evaluasi kendala-kendala apa saja yang terjadi saat eksekusi program tersebut hingga bisa terus diperbaiki kedepannya,” tutup Atang.