Ratusan Pohon Rawan Tumbang, Hati-hati Berkendara di Kota Bogor

Antar Daerah357 views

BOGOR, Inionline.id – Ratusan pohon di Kota Bogor rawan tumbang. Data dari Disperumkim Kota Bogor mengidentifikasi, ada 133 pohon berstatus merah atau rawan tumbang yang masuk dalam program Kartu Tanda Pohon (KTP).

Angka tersebut berasal dari 20 persen tottal keseluruhan pohon di Kota Bogor yang ber KTP. Dimana ada 666 pohon yang sudah ber KTP.

Dimana yang ber-KTP hijau 60 persen, 30 persen kuning dan 20 persen merah.

Sementara itu, Walikota Bogor Bima Arya mengimbau jajarannya dan masyarakat untuk waspada terhadap ancaman bahaya bencana hidrometeorologi atau bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca seperti banjir, longsor, puting beliung hingga pohon tumbang.

Bima Arya memaparkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat ada empat titik pohon tumbang yang terjadi pada Senin (2/11/2020) kemarin, antara lain di Jalan Juanda (Bogor Tengah), Jalan Ahmad Yani (Tanah Sareal), Jalan Dadali (Tanah Sareal) dan di kawasan Tajur (Bogor Selatan).

Meski tidak ada korban jiwa, peristiwa tersebut membuat empat warga luka-luka dan merusak satu unit mobil yang sedang terparkir dan 1 unit rumah.

Bima Arya juga mengatakan, jajaran terkait sudah berupaya mengantisipasi dengan melakukan pemangkasan dahan dan menebang pohon yang sudah rapuh.

“Sudah sekitar 300-an pohon ya di trimming (pemangkasan) oleh Bidang Pertamanan. Jadi langkah kita adalah dinas terkait ini keliling menyusuri pohon-pohon rawan,” kata Bima Arya dalam keterangan tertulis yang diterima radarbogor.id (3/11/2020).

Lebih lanjut , Walikota Bogor, Bima Arya memaparkan, pohon rawan di Kota Bogor terbagi dua kategori.

Pertama adalah pohon yang terlihat kokoh dari luar, tetapi di dalamnya akarnya sudah rapuh atau keropos. Pohon ini sering tumbang ketika ada angin sedikit.

Kedua, akarnya kuat belum keropos tetapi ranting-rantingnya itu rawan sekali patah menimpa orang ketika cuaca buruk terutama hujan dan angin.

“Di Bogor itu pohon kan ada KTP-nya, ada hijau, kuning, dan merah. Yang tadi patah itu statusnya kuning, memang hati-hati karena sudah mulai rapuh. Tetapi ada pohon juga yang statusnya merah yang akarnya sudah keropos. Yang merah sudah kita proses untuk di tebang semua,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Priyatna Syamsah mengimbau masyarakat untuk waspada dan siap siaga, lantaran sudah musim hujan ditambah fenomena La Nina yang dapat berdampak buruk pada curah hujan yang disertai petir dan angin kencang.

Untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa, selain memantau pohon-pohon rawan, BPBD meminta warga untuk tidak berkendara atau melintas di titik-titik rawan.

“Sebaiknya tidak berkendara saat terjadinya hujan dengan intensitas deras yang disertai petir. Jika terlanjur sudah berada di jalan atau sedang mengemudi, kemudian ada angin kencang, sebaiknya menepi ke tempat yang aman,” katanya, Selasa (3/11/2020).

Iapun meminta, bagi warga yang menepi dan berteduh, mencari tempat aman.

” Hindari di bawah pohon, tiang listrik dan papan reklame. Selain karena jarak pandang terbatas, berkendara di saat hujan deras dan angin kencang bisa membahayakan karena ancaman pohon tumbang, dahan patah atau baliho roboh,” pintanya.

Selain itu, lanjut dia, saat berkendara dan melewati genangan air agar berhati-hati, dikhawatirkan terdapat jalan yang berlubang.

“ketika di rumah, matikan semua aliran listrik, dan peralatan elektronik saat terjadi hujan dengan intensitas deras yang disertai petir,” himbaunya.