Polusi Cahaya di Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Gigitan Nyamuk Aedes Aegepty

Kesehatan657 views

Inionline.id – Penggunaan lampu secara berlebihan di luar dan dalam ruangan telah menyebabkan munculnya satu jenis polusi baru yaitu polusi cahaya. Sejumlah masalah kesehatan bisa muncul akibat polusi cahaya ini.

Dilansir dari Medical Xpress, penelitian terbaru mengungkap bahwa cahaya buatan ternyata dapat meningkatkan gigitan nyamuk. Tidak main-main, hal ini terjadi pada nyamuk aedes aegepty yang seharusnya menggigit di siang hari.

Hasil temuan ini diperoleh tim peneliti dari University of Notre Dame. Nyamuk aedes aegepty ini biasanya berkeliaran di pagi dan malam hari, namun pada tempat yang terlalu terang, hal ini juga bisa terjadi di malam hari.

Nyamuk aedes aegepty sendiri merupakan penyebab bagi sejumlah masalah kesehatan yang cukup berat. Sejumlah penyakit ini termasuk demam berdarah, demam kuning, chikungunya, serta zika.

Nyamuk ini erbeda dari spesies lain yang bisa muncul dari hutan dan makan dari manusia dan hewan. Nyamuk aedes aegepty tumbuh di lingkungan sekitar manusia dan makan dari mereka.

“Mereka hidup dan tumbuh di sekitar rumah, sehingga peluang aedes aegepty terpapar polusi cahaya sangat besar,” terang Giles Duffield, associate professor dari Department of Biological Sciences.

Akibat Cahaya

Berdasar percobaan yang dilakukan diketahui bahwa adanya cahaya buatan memungkinkan nyamuk tetap mengisap darah dan berkeliaran di malam hari. Hal ini terutama di lingkungan yang semakin terang.

Hasil temuan ini bisa berguna bagi epidemiologis untuk memahami risiko penularan berbagai penyakit dari aedes aegepty. Hal ini juga menjadi tanda pentingnya penggunaan jaring di kasur untuk mencegah gigitan nyamuk.

Duffield dan timnya berencana untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan variabel lain terhadap gigitan nyamuk ini. Selain itu, peneliti juga akan mempelajari mengapa perubahan ini bisa terjadi.