Politikus PDIP Menilai BUMN Berpotensi Dimanfaatkan jika Menterinya Ambisi Maju Capres

Politik157 views

Inionline.id – Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengatakan, kursi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa dimanfaatkan sebagai tempat mengumpulkan anggota tim sukses untuk pemilihan presiden. Hal tersebut menurutnya apabila Menteri BUMN Erick Thohir memiliki keinginan untuk maju di Pilpres 2024.

Adian bicara kritikan terhadap banyaknya pendukung Presiden Joko Widodo mengisi jabatan di BUMN. Adian menilai, memang perlu kursi di BUMN diisi orang yang loyal terhadap presiden sebagai kekuatan merealisasikan kebijakan. Namun, jumlah kursi besar dari direksi, komisaris, hingga pengangkatan staf khusus, itu bakal berbeda jika menterinya punya ambisi lain.

“Di sisi lain jumlah sebesar itu juga bisa saja dimanfaatkan untuk menjadi tim sukses yang dibiayai negara jika menteri BUMN-nya terobsesi dan berambisi Capres di 2024, tapi tidak punya partai politik yang bisa menjadi mesin politiknya,” ujar Adian dalam siaran pers, Minggu (8/10).

Adian bilang, jabatan di BUMN ini perlu diisi orang yang setuju dengan program dan ide Jokowi. Hasilnya bakal rendah jika diisi mereka yang tidak mendukung. Apalagi peran dan kontribusi BUMN dalam ekonomi bisa mencapai 30 persen.

Saat ini, kata Adian, dari 7.200 direksi dan komisaris BUMN ada 35 relawan yang tercatat menduduki kursi. Sebagian besar merupakan pendukung Jokowi dari periode sebelumnya. Yang baru tidak lebih dari belasan.

Adian mengatakan, ada 50 relawan Jokowi yang diberhentikan Erick Thohir. Beberapa diganti mantan calon legislatif (Caleg) dari partai yang tidak mendukung Jokowi.

“Seperti di PTPN XIV ada relawan pendukung Jokowi yang diganti oleh mantan Caleg provinsi dari partai yang hingga hari ini tidak bergabung dalam koalisi partai pendukung Jokowi. Di sisi lain rangkap jabatan yang tidak sesuai dengan prinsip profesionalitas dan azas pemerintahan yang baik justru bertambah dari 221 orang menjadi hampir 600 orang,” ungkap Adian.

Dia menjelaskan, pihak yang berhak memutuskan posisi direksi dan komisaris menurut Perpres 177 tahun 2014 adalah tim penilai akhir yang di antaranya Presiden dan Mensesneg. Menteri BUMN dalam tim penilai akhir adalah anggota tidak tetap yang hanya mengusulkan nama bukan memutuskan.

Adian mengatakan ada informasi 100 nama relawan yang sudah melewati proses namun tidak diangkat berbulan-bulan, karena tidak ditindaklanjuti Kementerian BUMN.

“Ada banyak kemungkinan kenapa Kementerian BUMN tidak menindaklanjuti nama-nama tersebut. Salah satunya bisa jadi mungkin nama-nama tersebut dianggap lebih setia pada Presiden dibandingkan setia pada imajinasi dari ambisi menterinya untuk 2024,” pungkasnya.

Sebelumnya, Erick Thohir beberapa kali diisukan bakal maju di Pilpres 2024. Termasuk ketika beredar video sembako berfoto Menteri BUMN Erick Thohir dengan tulisan For President 2024. Dalam video itu, tercantum spanduk bertuliskan Posko Erick Thohir For President Kelurahan Warakas, Jakarta Utara.

Namun Erick mengklarifikasi video itu. Dia membantah sekaligus menuding ada pihak yang mencoba menyerang karakternya dengan cara tidak baik.

“Ini pembusukan. Kalau ada yang bisa menunjukkan di mana poskonya, sangat membantu saya,” kata Erick kepada wartawan, Selasa (28/4).

Hingga kini, belum diketahui siapa yang membuat video tersebut. ‘Indonesia Milenial Fest’ yang juga tertulis di video tersebut membantah terlibat.

Juru Bicara MilenialFest Ashadi menyatakan, MilenialFest tidak pernah melakukan jumpa pers terkait dukung-mendukung calon Presiden apalagi menjalankan aktivitas yang bentuknya politik praktis.

“Kami adalah sekumpulan anak muda, aktif sejak tahun 2017 dan keinginan kami adalah membantu anak-anak muda lain menggali wawasan dan mendapat inspirasi, entah itu dari sesama anak muda, dari para tokoh sukses, termasuk dari kalangan pemerintah,” katanya dalam siaran pers, Selasa (28/4).

“Kami tidak pernah mendukung figur tertentu. Publik bisa mengecek, di tahun 2018, kami undang Pak Sandi sepanggung dengan Pak ET, hadir juga Pak Ridwan Kamil dan Pak Bahlil. Tahun 2019, kami hadirkan Pak Fahri Hamzah, Pak Anies, hingga Pak Bima Arya. Dari segi komposisi narasumber, kami berupaya selalu berimbang. Yang jelas, mereka yang jadi narasumber pada conference punya suatu hal inspirasional untuk dibagi,” ungkap Ashadi.

Erick Thohir juga sempat diisukan punya akun tim medsos for presiden 2024. Namun hal itu segera dibantah. Setidaknya ada dua akun yang sampai mendapat perhatiannya yaitu Erick Thohir for Indonesia ataupun Erick Thohir for President.

“Melalui pesan ini, saya ingin sampaikan bahwa saya tidak pernah membuat akun sosial media baik di FB, Instagram ataupun Twitter yang bernama seperti Erick Thohir for Indonesia ataupun Erick Thohir for President,” ujar Erick Thohir melalui keterangannya di Jakarta, Sabtu (11/4).

Erick Thohir mengatakan, postingan yang disampaikan dalam kedua akun media sosial tersebut sangat mengganggu. Untuk itu, dia meminta masyarakat untuk mengabaikan apapun informasi yang disampaikan melalui akun itu.

“Apabila ada posting dari akun seperti itu sama sekali bukan dari saya juga team, bahkan postingan tersebut mengganggu kami,” jelasnya.

Dia menambahkan, hingga kini pihaknya fokus mengerjakan seluruh tugas yang dibebankan oleh Presiden Joko Widodo. “Saat ini yang saya ingin lakukan hanya bekerja dengan baik, mengemban tugas yang diberikan kepada saya dari Presiden Joko Widodo. Terima kasih, Erick Thohir.”