Iwan Suryawan : Lebih Baik Fokus Penanganan Covid-19 Dulu dibanding WJIS

Berita057 views

Bandung, Inionline.Id – Tepat pada Senin (16/11/2020), Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melaunching program West Java Investment Summit 2020 di Hotel Savoy Homman, Kota Bandung.

Acara yang digelar secara teleconference online ini menghadirkan 700 investor dimana program ini digadang-gadang sebagai mesin ampuh yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi Jawa Barat yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Anggota komisi V DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan turut angkat bicara terkait program WJIS ini dimana dirinya mengingatkan kepada Ridwan Kamil agar lebih fokus juga terhadap penanganan Covid-19 di Jawa Barat.

“Saya pikir sekarang kita harusnya fokus pada penanganan Covid, banyak pekerjaan rumah yang dirasakan di bawah dengan penanganan Covid ini, apalagi sekarang dengan bahasa new normal dilain pihak suasana lebih terbuka dan bebas karena pada saat yang bersamaan roda ekonomi harus dijalankan,” kata Iwan pada Rabu (18/11/2020).

Dirinya menilai Pemprov Jabar belum menemukan titik keseimbangan karena kenyataannya Covid semakin naik.

“Artinya program yang akan dilakukan tentunya harus melihat ketiga hal ini yang pertama sisi kesehatan harus ditingkatkan, kesadaran masyarakat saat adaptasi kebiasaan baru ini harus ditingkatkan, kemudian layanan kesehatan dalam menghadapi Covid juga harus disupport habis untuk para tenaga medis dan disisi lain juga untuk menggerakan roda ekonomi ini harus masuk juga programnya,” papar Iwan.

Politisi PKS ini pun menambahkan bahwa tiga hal tersebut masih terkendala akibat beberapa bantuan untuk masyarakat yang belum sempurna, walaupun ada bantuan yang sifatnya sementara timbul pertanyaan untuk esok harinya kebutuhan masyarakat akan seperti apa.

Lebih lanjut, mantan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor ini pun menilai jika ingin fokus pada penanganan pemulihan ekonomi, Ridwan Kamil harus melihat baik dari skala mikro maupun skala makro.

“Dari hulu ke hilir harus dilihat, dari kemampuan meningkatkan daya beli masyarakatnya gimana, bukan hanya simbol yang dijual tetapi bagaimana perekonomian yang mengakar pada masyarakat,” pungkas Iwan.