Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Tegaskan Implementasi Nilai-Nilai Luhur Pancasila

Politik257 views

Inionline.Id – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Achmad Ru’yat menjadi pembicara pada seminar online DPD PKS Kabupaten Bogor, Selasa (20/10/2020). Mengambil tema mengenal nilai-nilai luhur Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Achmad Ru’yat menyampaikan materi dengan jelas dan detail.

“Kita hidup di negara kesatuan Republik Indonesia dan kita harus bersyukur dan bahagia serta bangga menjadi warga Indonesia, karena kita lahir, dibesarkan, tumbuh berkembang di negara kesatuan Republik Indonesia, yang demikian sangat luas dari Sabang sampai Merauke,” ujar Ru’yat.

Dirinya pun menjelaskan bahwa rakyat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa harus saling memahami satu sama lain.

“Saya pernah bekerja di PT Freeport pada tahun 1995 disitu bagaimana saya bisa bekerja sama dengan suku Pamoro, suku Amongme, suku Dani, kita rekrut mereka karena mereka punya keunggulan-keunggulan, punya kebaikan-kebaikan, meskipun saya punya warna kehidupan yang bekerja mulai jam 8 kita supervisi, lalu jam 11 atau setengah 12 mereka mulai duduk-duduk kita supervisi lalu mereka menolak karena sudah lapar, lalu jam 12 mereka makan, setelah itu setengah 2 mereka pun masih duduk-duduk saya supervisi kembali, disinilah kita pentingnya melihat disatu sisi ada perbedaan pandangan, melihat suatu disiplin,” tutur Ru’yat.

Mantan Wakil Walikota Bogor ini pun juga memperhatikan culture berbagai suku di Indonesia yang sangat variatif serta dirinya pun selalu melihat kebaikan orang sehingga dirinya mampu melakukan pendekatan yang humanis meskipun terdapat perbedaan agama antar dirinya dengan para suku-suku yang pernah dihadapinya.

“Kita hidup di NKRI yang penuh keragaman, Bhineka Tunggal Ika, meskipun berbeda tapi dalam satu negeri Indonesia tercinta, selain itu di dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat menjelaskan bahwa wahai manusia sesungguhnya kami jadikan kamu dari jenis laki-laki dan perempuan, dan juga bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, untuk apa ? untuk saling kenal mengenal,dan Indonesia yang sangat luas telah mengalami proses akulturasi, atas proses perjuangan dari zaman Belanda kemudian zaman penjajahan Jepang yang menjanjikan kemerdekaan Indonesia dengan membentuk BUPKI, lalu bagaimana ketika itu ulama berjuang dengan konsensus dan kompromi serta hadiah terbesar dari bangsa Indonesia yang mayoritas umat Islam adalah disepakatinya Pancasila sebagai suatu ideologi negara,” jelas Ru’yat.

Legislator asal Kabupaten Bogor ini pun menegaskan bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) setelah reformasi berdiri dan didalam visi yang dinyatakan dalam platform partai dinyatakan bahwa visi PKS adalah sebagai partai pelopor terwujudnya cita-cita nasional sebagaimana yang termaktub di dalam UUD 1945.

“Visi ini pernah saya sampaikan kepada para calon anggota majelis syuro yang belum lama berlangsung, saya datang ke Yogyakarta, Surabaya, Makasar, menjelaskan diantaranya platform partai, bahwa platform adalah cita-cita, harapan, dari partai yang akan diwujudkan atas cita-cita dan perjuangannya serta saya nyatakan PKS memiliki visi di dalam platform partai yang menyatakan sebagai partai pelopor untuk terwujudnya cita-cita nasional sebagaimana termaktub di dalam UUD 1945,” imbuh Ru’yat.

Selain itu, Ru’yat pun menegaskan jangan ada pihak yang mencoba untuk merubah Pancasila sebagai ideologi negara kesatuan Republik Indonesia.

“Jangan mencoba-coba merubah Pancasila menjadi trisila, sosionasionalis, sosiodemokratis, kemudian ketuhanan yang berkebudayaan, apalagi kemudian ekasila, dengan satu sila saja, gotong royong kemudian diperas, jangan coba-coba,” tegas Ru’yat.

Lanjut, perjungan kemerdekaan bangsa ini yang dihasilkan oleh berbagai komponen bangsa di negeri ini yang bersuku-suku dan berbagai bahasa dan berbagai agama serta hanya masyarakat yang beragamalah yang bisa hidup di negeri ini dengan dasar sila pertama yaitu ketuhanan yang maha esa.

“Dan kita dijamin dalam UUD 1945 pasal 29 tentang kemerdekaan beragama sesuai keyakinan pemeluknya, kemudian demikian pentingnya melakukan implementasi nilai-nilai luhur Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dan ketahuilah bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dibacakan pada 17 Agustus 1945 di rumah seorang warga keturunan Yaman yaitu Habib Martak,” pungkas Ru’yat.

Kemudian dirinya pun mengajak seluruh masyarakat untuk lebih yakin dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan Pancasila sebagai ideologi negara sebagai konsensus nasional untuk membangun keyakinan dalam hidup.