Tanah Air Mata Iringi Sumpah Pemuda ke-92 Tahun Iwan Suryawan

Berita057 views

Bogor, Inionline.Id – Ada yang berbeda pada perayaan ke-92 tahun sumpah pemuda Iwan Suryawan tahun ini, anggota DPRD Jawa Barat tersebut diminta untuk membacakan puisi dengan judul Tanah Air Mata karya Sutardji Couldzum Bahri di studio Kafeloaja, jalan Darul Qur’an, Kecamatan Bogor barat, Kota Bogor, pada Rabu (28/10/2020).

Acara yang digelar oleh Meditasi Coronavirus dan disiarkan langsung pada grup Facebook mereka serta disaksikan masyarakat dari Sabang sampai Merauke merupakan suatu bagian kebanggan yang dirasakan oleh Iwan Suryawan yang juga tokoh pegiat HIV/AIDS Kota Bogor tersebut.

Iwan Suryawan pun membacakan puisi Tanah Air Mata dengan sepenuh jiwa, ekspresi serta lantangnya suara Iwan menggugah penonton yang hadir di studio Kafeloaja.

Dirinya pun menuturkan bahwa acara ini merupakan suatu kreatifitas dan bentuk inovasi baru dalam mencurahkan ide untuk merayakan sumpah pemuda ke-92 ini.

“Salah satunya adalah memadukan antara memperingati sumpah pemuda tetapi juga jangan sampai kita terkena virus Corona, dan hal yang menarik di acara ini adalah cara penyajiannya dengan musikalisasi puisi, itu adalah bentuk kreatifitas seni yang dicurahkan bagaimana mereka ingin negeri ini lebih maju,” tutur Iwan.

Mantan wakil ketua DPRD Kota Bogor ini pun menyatakan peran pemuda sangat penting dalam membangkitkan kondisi Indonesia kedepannya agar lebih baik lagi.

Iwan pun mengapresiasi band pengiring dalam acara tersebut yaitu Kebun Sastra yang merupakan kumpulan musisi jalanan namun selalu melakukan kegiatan positif.

“Semua orang memiliki potensi, potensi inilah yang dimanfaatkan oleh Kebun Sastra salah satunya walaupun mereka mengajak para pengamen-pengamen jalanan yang kemudian dikumpulkan kemudian outputnya seperti penampilan musikalitas puisi yang sudah ditampilkan, ini menandakan pemuda bisa berubah menjadi lebih baik lagi dengan potensi yang dia miliki, potensi itulah yang akan dikembangkan terus menerus sehingga dia memberikan kontribusi yang positif untuk membangkitkan kembali negeri ini,” pungkas Iwan.

Heri Sanilaputra Siregar atau yang lebih dikenal sebagai Heri Matahari selaku founder rumah kreatif Kebun Sastra mengatakan bahwa dirinya mencoba merangkul anak-anak jalanan untuk melakukan suatu gerak kebudayaan serta menuju sebuah perubahan kecil yang mempunyai mimpi masa depan agar menjadi besar.

“Mereka memiliki hak yang sama dengan masyarakat pada umumnya,” ujar Heri.

Dirinya pun berharap keinginan Kebun Sastra yang paling esensial adalah seluruh pemuda Indonesia pada umumnya mengajak bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk gerak perubahan karena pemuda adalah pemilik sah dari republik ini.

“Untuk ke depan, banyak adik-adik kita yang berharap lebih baik untuk kedepannya, kitalah sebagai panglima untuk pendobrak sesuatu yang baik dan melakukan tentang revolusi mentalitas, revolusi karakter yang selama ini sudah jauh dari DNA bangsa ini sendiri,” Kata Heri.

Pada perayaan sumpah pemuda kali ini pun, Heri menambahkan bahwa dirinya kecewa terhadap banyak hal di negeri ini, walaupun dirinya tidak menyalahkan siapa-siapa, Heri lebih menekankan untuk melakukan gerakan perubahan yang positif serta mengingat sejarah masa lalu Indonesia sebagai dasar perubahan yang elegan.

“Kami bersyukur juga pada orang tua yang sampai hari ini masih bergandengan tangan dengan kami, khususnya di rumah kreatif Kebun Sastra yaitu Haji Iwan Suryawan, mudah-mudahan abah Iwan terus menjaga rasa itu untuk kami dan terus bersinergi kedepannya,” tutup Heri.