Pemkot Bogor Siapkan Tim ‘Merpati-Elang’ untuk Mencegah Klaster Corona Libur Panjang,

Antar Daerah057 views

Bogor, inionline.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan sejumlah langkah untuk mencegah terjadinya klaster Corona saat libur panjang saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Pemkot Bogor akan menerjunkan personel untuk menjaga tempat wisata yang ramai dikunjungi warga, salah satunya Kebun Raya Bogor.

“Kalau dari Bogor kita sudah menerapkan protokol di hampir semua sektor, mau di pariwisata, perdagangan, perhotelan sudah kita terapkan. Artinya gini, siapa pun yang mau masuk Bogor ya selama ikut protokol ya insyaallah selamat,” kata Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachman kepada wartawan, Senin (12/10/2020).

Dedie mengatakan pihaknya telah melakukan pembatasan kapasitas pengunjung di Kebun Raya Bogor. Serta pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat bagi pengunjung maupun pengelola wisata Kebun Raya.

“Kalau Bogor sudah pasti Kebun Raya sebagai pusat aktivitas kepariwisataannya, kalau di Kebon Raya kan outdoor jadi cenderung tidak ada kekhawatiran adanya sirkulasi udara yang menimbulkan risiko. Tetapi kalau dari jumlah kapasitas pengunjung kalau dari Kebun Raya juga ada pembatasan, termasuk di dalam kebun raya ada beberapa museum, ada stand-stand, ada restoran di siut, mereka sudah dilaksanakan protokol yang ketat,” kata Dedie.

Guna mencegah terjadinya kerumunan, Dedie mengatakan Pemkot Bogor akan menerjunkan tim Elang dan tim Merpati. Kedua tim itu akan disiagakan untuk untuk mencegah terjadinya penumpukan wisatawan.

“Tambahan pengamanan paling kita punya tim Elang dan tim Merpati, ini nanti kita bisa perbantukan untuk penanggulangan kemungkinan kalau ada penumpukan buat wisatawan yang masuk Bogor. Kita nanti antisipasi, masih ada waktu kan tanggal 28, masih 2 minggu,” tuturnya.

“Kalau tim Elang itu mereka monitor kan, mereka itu di bawah kendali Satpo PP. Kalau tim Merpati itu di bawah kendali Kominfo (Dinas Komunikasi dan Informatika), jadi kalau di bawah kendali Kominfo itu lebih ke sosialisasi, kampanye, edukasi. Nah kalau tim Elang ini lebih ke monitoring dan pelaporan potensi adanya pelanggaran. Kita akan optimalisasi tim Elang dan tim Merpati mengantisipasi kemungkinan lonjakan wisatawan masuk ke Bogor di libur panjang 28 Oktober sampai tanggal 1 November mendatang,” sambungnya.

Lebih lanjut, Dedie menyebut pihaknya telah terbiasa dengan wisatawan yang berkunjung ke Bogor pada Sabtu dan Minggu. Dia menjelaskan, wisata yang ada adi Bogor mayoritas di luar ruangan atau outdoor sehingga belum ada laporan klaster wisata.

“Kan kita sudah terbiasa juga tiap Sabtu Minggu rame segala macam, alhamdulillah dari sektor kepariwisataan karena sifatnya lebih banyak outdoor belum ada catatan kita ada klaster dari sektor pariwisata. Yang justru ada sekarang itu dikhawatirkan adalah klaster keluarga yang asal usulnya itu dari aktivitas anggota keluarga melakukan kegiatan perkantoran. Itu kan sudah ada kajiannya.

Untuk diketahui, pemerintah menambah cuti bersama maulid Nabi Muhammad SAW sehingga total libur menjadi 3 hari yaitu 28, 29 dan 30 Oktober 2020. Jokowi meminta jajarannya agar tidak ada penambahan kasus di masa libur panjang.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo, sebelumnya mengungkapkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas laporan perkembangan penanganan COVID-19 di Indonesia. Dalam rapat tersebut, Jokowi mewanti-wanti soal potensi timbulnya klaster baru COVID-19 saat masa libur panjang.

“Bapak Presiden selalu mementingkan pentingnya data bagi kita semua dalam membuat kebijakan, termasuk juga bapak presiden mengingatkan tentang libur panjang yang berpotensi menimbulkan klaster untuk… klaster baru,” kata Doni dalam konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Kabinet, Senin (12/10/2020).

“Oleh karenanya bapak presiden tadi mengatakan beberapa waktu sebelum adanya waktu libur panjang harus ada mengingatkan sehingga kita semuanya bisa mengambil langkah-langkah yang tepat agar tidak terjadi tambahan kasus pada saat liburan,” ujar Doni.