Menenangkan Diri Jadi Cara Penting Mencegah Stres saat WFH

Kesehatan357 views

Inionline.id – Kondisi bekerja dari rumah atau work from home (WFH) merupakan kondisi yang bisa menimbulkan stres pada diri seseorang. Hal ini juga terjadi ketika seseoran sudah menjadi orangtua dan memiliki anak.

Kewajiban menjalankan tugas sebagai pekerja sekaligus memenuhi kebutuhan anak yang juga banyak beraktivitas di rumah bisa menjadi situasi yang tak mudah.

Maka dari itu, menurut psikolog klinis Tara de Thouars, penting bagi orangtua untuk belajar menenangkan diri ketika ia terjebak dalam saat-saat yang berat tersebut.

“Pada saat kita sedang berada dalam situasi yang sangat stresfull, sebetulnya kita itu punya segala informasi yang kita butuhkan untuk bisa membuat kita menghadapi dengan lebih baik,” kata Tara dalam sebuah seminar daring beberapa waktu lalu.

Tara mengatakan, otak seseorang sesungguhnya memiliki “learning brain” yang mampu membantu merespon suatu masalah dengan lebih baik.

Namun, Tara mengungkapkan bahwa seringkali “learning brain” tersebut tak bisa berproses karena sudah terhalangi oleh perasaan takut yang tinggi serta pikiran-pikiran negatif yang mendistorsi.

Menenangkan Diri

Maka dari itu, apa yang dilakukan agar otak pembelajaran ini tidak terhalang?

“Yang perlu kita lakukan adalah kita harus grounding dan mindful terlebih dahulu,” kata Tara. “Jadi kalau orang bilang sederhananya, sudah rileks saja, santai dulu, tarik napas, tenangkan diri dulu,” ujar psikolog yang berpraktik di klinik Lighthouse ini

Tara menjelaskan, menenangkan diri sangat penting karena jika ini tidak dilakukan, “survival brain” seseorang akan terus aktif sehingga tidak bisa memberikan “learning brain” berproses untuk menghadirkan solusi yang lebih baik.

“Grounding ini maksudnya adalah kita sejenak berfokus pada napas, memfungsikan indra, lebih merasakan situasi seperti ‘sekarang saya lagi mengajarkan anak, bukan mengerjakan pekerjaan, jadi coba fokus dulu mendampingi anak.'”

Pentingnya Mengenyahkan Pikiran

Tara mengatakan, untuk sesaat, enyahkan pikiran-pikiran buruk yang selalu muncul untuk kemudian kembali ke situasi yang sedang dilakukan sekarang.

“Biarkan deh apapun yang terjadi, ya itu hanya pikiran lho tanpa kita harus selalu bereaksi. Kalau semua pikiran kita harus selalu kita reaksikan menjadi fight, flight, atau freeze, yang ada keseharian kita jadi kacau balau.”

Menurut Tara, grounding dan mindful bertujuan untuk memberikan jeda terhadap pikiran-pikiran yang berantakan di dalam otak. Ini juga membantu kita untuk lebih menyadari emosi yang sesungguhnya dialami.

“Jadi sekadar mengamati, kemudian biarkan itu terjadi hingga kita merasa lebih baik sendiri dan setelah kita lebih baik dengan sendirinya, baru ‘learning brain’ akan bisa berproses,” tandasnya.