Memulai Bisnis Properti Tidak Perlu Ratusan Juta, Seperti Ini Caranya

Inionline.id – Banyak yang ingin memiliki maupun berinvestasi di sektor properti tapi terkendala dengan harganya yang cukup tinggi. Pengembang PT Prioritas Land Indonesia mengkreasikan pola bayar yang meringankan untuk orang membeli maupun berinvestasi properti.

Setiap orang kaya di dunia pasti memiliki properti sebagai bagian dari faktor kekayaannya. Namun harga properti yang tinggi membuat tidak semua orang bisa berbisnis maupun berinvestasi di sektor properti karena harga properti yang termurah sekalipun harganya sudah ratusan juta.

PT Prioritas Land Indonesia, pengembang Apartemen Majestic Point di kawasan Gading Serpong, Tangerang, Banten, mengeluarkan skema menarik untuk bisa memiliki unit sekaligus berinvestasi di Apertemen Majestic Point. Proyek Majestic Point dibangun di atas lahan seluas 8.000 m2 yang terdiri dari dua tower 351 dan 601 unit, saat ini Majestic Point telah mulai dihuni.

Menurut Direktur PT Prioritas Land Indonesia Marcellus Chandra, pihaknya membuat dua opsi pembelian dengan program yang menarik untuk kalangan investor pemula maupun end user yang mau berinvestasi properti dengan modal yang lebih ringan namun sangat menguntungkan.

“Opsi pertama konsumen bisa membayar cukup Rp15 juta dan bisa langsung mendapatkan unit tipe studio (29 m2) seharga Rp590 juta yang sudah berperabot (full furnished). Kami akan menalangi DP 10 persen plus biaya akad KPA 5 persen sehingga konsumen bisa langsung cicil ke bank sekitar Rp4 jutaan/bulan selama 20 tahun,” ujarnya.

Opsi kedua, konsumen membeli unit dengan sistem lot sebesar Rp65 juta dan akan langsung mendapatkan unit apartemen yang dibagi dengan 10 konsumen lain. Setiap Rp65 juta ini mewakili satu lot dan cara bayarnya juga tetap bisa dicicil hingga sepuluh kali ke developernya sehingga tiap bulan hanya keluar Rp6,5 juta.

Status konsumen dengan membeli sistem lot ini tetap resmi dan terjamin dengan Akta Pembagian Hak Bersama (APHB) atas nama masing-masing pemilik lot. APHB ini resmi diakui negara yang melibatkan juga pihak notaris, konsumen akan mendapatkan AJB dan APHB sementara untuk sertifikat hanya diberikan dalam bentuk copy dan aslinya dipegang notaris.

Unit dengan kepemilikan lot ini selanjutnya akan disewakan secara harian yang dikelola oleh Travelio. Pemegang lot akan mendapatkan rental guarantee untuk dua tahun pertama sebesar Rp5,5 juta per tahun selain hak menginap selama 36 hari dalam setahun. Kepemilikan lot-nya juga bisa dijual sesuai harga pasar saat itu.

Marcel menjelaskan, pola ini telah banyak diberlakukan untuk unit-unit kamar maupun apartemen di Bali. Hanya saja di sana polanya seperti time share karena status tanahnya hanya berlaku selama 25 tahun. Untuk apartemen di wilayah Serpong maupun umumnya di Jawa status tanahnya seumur hidup.

Untuk tamu yang menginap juga sangat potensial karena wilayah Gading Serpong yang sangat berkembang dan menyediakan banyak kampus. Di Majestic Point sendiri telah ada Universitas Indonusa Esa Unggul yang saat ini telah bergabung sebanyak 100 mahasiswa. Keberadaan kampus dan sekitaranny menjadi captive market yang sangat potensial untuk penyewaan unit kamar.

“Kami mengkreasikan pola-pola pembayaran seperti  ini untuk memudahkan konsumen saat situasi bisnis properti sulit karena pandemi. Penjualan dengan sistem lot ini telah kami mulai bulan Agustus dan telah terserap sebanyak tujuh unit dari sepuluh unit yang kami pasarkan untuk tahap awal. Opsi pembelian seperti ini bisa membantu konsumen untuk memiliki maupun berinvestasi di sektor properti dengan lebih mudah,” jelasnya.