“Sebetulnya sekarang sudah mulai proses sosialisasi. Mas Menteri (Mendikbud Nadiem Makarim) sering menyampaikanya baik ke Komisi X atau dalam berbagai forum,” kata Ainun dalam konferensi virtual ‘Capaian Satu Tahun Kemendikbud’, Selasa, 27 Oktober 2020.
Ainun menyatakan, jadwal sosialisasi yang lebih luas, terstruktur dan komprehensif, akan disampaikan dalam waktu dekat. AN sendiri bakal dimulai sekitar Maret atau April 2021.
“Jadwal bisa kita sampaikan kemudian. Nanti (jadwal) kita sampaikan secara lebih lanjut,” ujar Ainun.
Salah satu pihak yang mengaku tak mendapat sosialisasi terkait AN ialah orang tua murid SMA Swasta di Jakarta Timur, Elindra Yeti. Dia mengaku cemas karena belum begitu memahami konsep penentu kelulusan pengganti UN itu.
“Kecemasan utama tadi jangan-jangan AN ini enggak jauh beda dengan UN, jadi ada siap-siap untuk tryout, siap-siap bimbel lagi nih, apa bedanya dengan yang kemarin. Yang ingin kami ketahui apa tujuan asesmen, bagaimana implementasi, apa yang disiapkan orang tua,” kata Elindra dalam Webinar Youtube Pendidikan VOX Point, Minggu, 25 Oktober 2020.
Pada kesempatan yang sama, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta juga meminta petunjuk teknis (juknis) AN kepada Kemendikbud. Ini agar sosialisasi AN dapat segera dilakukan dan pesan yang disampaikan dapat dimengerti secara baik oleh masyarakat.
“Juknisnya belum ada, jadi makanya saya belum bisa mensosialisasikan (AN), saya dasarnya apa mensosialisasikan. Saya kira kendalanya teknis,” kata Kepala Bidang SMP dan SMA Disdik DKI Jakarta Muhamad Husin.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) juga meminta hal yang sama. Sosialisasi terkait AN ini sangat penting bagi satuan pendidikan dan juga masyarakat.
“Jangan sampai desain yang baik tapi persiapannya kurang, implementasinya amburadul. Saya ingatkan betul, memang dalam proses ini masih belum ada payung hukumnya, PP (peraturan pemerintah) kan harus dirubah, naskah akademiknya juga saya pertanyakan betul, jangan hanya power point saja,” kata Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Agus Sartono.