Dana Pemulihan Ekonomi Diklaim akan Berdampak ke Masyarakat

Ekonomi157 views

Inionline.id – Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) mengklaim dampak realisasi penggunaan dana PC-PEN akan memberi kontribusi 2,1 kali dari realisasi penggunaan dana. Nilainya mencapai Rp289,56 triliun ke Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Wakil Menteri BUMN I sekaligus Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Komite PC-PEN Budi Gunadi Sadikin menjelaskan perhitungan itu berasal dari realisasi penyaluran dana selama kuartal III atau Juli-September 2020 sebesar Rp137,89 triliun. Bila dikali 2,1 kali, maka hasilnya sekitar Rp289,56 triliun ke PDB.

Fiscal multiplier itu merupakan satu rumus di mana sama dengan satu dibagi satu dikurangi marginal provide to consume. Yang saya dengar sekarang margin provide to consume kita sekitar 0,52 persen, sehingga fiscal multiplier-nya sekitar 2,1 kali,” ujar Budi saat konferensi pers update realisasi dana PC-PEN secara virtual, Rabu (30/9).

Kendati begitu, perhitungan dampak ini disebutnya masih kasar. Pemerintah hanya membuat estimasi, namun mengharapkan dampaknya bisa lebih luas ke ekonomi masyarakat.

“Tapi balik lagi ini hitungan kasar. Pemerintah ada ancar-ancarnya sendiri hitung-hitungannya, tapi buat kami kalau kami bisa kasih Rp100 triliun, kira-kira dampaknya dua kalinya,” jelasnya.

Sementara Komite PC-PEN mencatat realisasi penggunaan anggaran baru mencapai Rp304,49 triliun atau 43,8 persen dari pagu Rp695,2 triliun per 28 September 2020. Realisasi utamanya disumbang oleh program perlindungan sosial, insentif UMKM, serta sektoral kementerian/lembaga dan pemda.

Rinciannya, pertama, realisasi program perlindungan sosial sebesar Rp150,86 triliun atau 73,98 persen dari pagu Rp203,9 triliun. Kedua, dana program insentif UMKM sudah terserap Rp79,06 triliun atau 64,03 persen dari pagu Rp123,46 triliun.

Ketiga, dana sektoral k/l dan pemda sudah terpakai Rp25,3 triliun atau 23,84 persen dari pagu Rp106,11 triliun. Keempat, program kesehatan sudah mencapai Rp21,79 triliun atau 24,9 persen dari pagu Rp87,55 triliun.

Kelima, realisasi dana untuk insentif usaha mencapai Rp27,61 triliun atau 22,9 persen dari pagu Rp120,61 triliun. Keenam, pembiayaan korporasi realisasinya masih nol dari pagu Rp53,57 triliun.

“Kita memang masih ada PR (pekerjaan rumah) di anggaran pembiayaan korporasi, tapi ini sifatnya langsam dan besar, kami harapkan di awal Oktober bisa sehingga akan membantu pertumbuhan ekonomi di kuartal IV,” pungkasnya.