Terungkap Asal Klaster Hiburan Malam di DKI

Berita057 views

Inionline.id – Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 mengungkap adanya klaster baru di DKI Jakarta, yakni klaster hiburan malam. Data tersebut berdasar pada kajian Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

“Data tersebut kami dapatkan dari Dinkes Provinsi DKI Jakarta, bisa dilihat juga di corona.jakarta.go.id,” ujar Tim Pakar Satgas COVID-19, dr Dewi Nur Aisyah lewat pesan singkat, Rabu (23/9/2020).

Dewi menegaskan tempat hiburan malam di DKI Jakarta tidak beroperasi selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Namun, pihaknya menemukan adanya kasus aktif di sebuah mess tempat hiburan malam.

“Tim dari Dinkes DKI melakukan active case finding pada bulan Juli 2020 di salah satu mess tempat hiburan. Di sana dilakukan swab 50 orang lalu terdapat 5 orang positif. Lalu penelusuran kontak erat juga dilakukan, seluruh kontak dilakukan swab kembali sejumlah 150 orang (termasuk dengan warga sekitar) namun tidak ada penambahan kasus positif,” kata Dewi.

Dewi tidak menjawab tempat hiburan mana yang dimaksud. Dewi menyimpulkan penularan Corona hanya terjadi di mess tersebut.

“Sehingga mungkin memang penularan hanya terjadi di mess tersebut dan sudah berhasil dilakukan pengendalian agar tidak menyebar,” imbuhnya.

Agar tak terjadi kesalahpahaman, Satgas COVID-19 berkoordinasi dengen Dinkes DKI Jakarta untuk penggunaan istilah tempat hiburan malam. “Tadi tim dari Dinkes provinsi DKI juga sudah menghubungi saya, khawatir penamaan judul ‘hiburan malam’ ini membuat bingung, mereka akan merevisi/men-take out dari website corona.jakarta.go.id,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Dewi memaparkan adanya klaster baru di DKI Jakarta, seperti perhotelan hingga tempat hiburan malam.

“Di sini sebenarnya ada beberapa yang baru yang sebelumnya tidak ada, contohnya adalah klaster hotel sudah mulai ada, pesantren ada, hiburan malam juga mulai ada,” kata Dewi.

“Jadi memang ditemukan 3 kasus sebenarnya di sebuah hotel dan di dilihat 3 orang ini memang punya kontak sebenarnya. Ini masih dalam penyelidikan sebenarnya. Tapi muncul tempat baru yang berpotensi untuk penularan,” sambungnya.