Tangerang Masih Zona Merah, Wali Kota Ungkapkan Sejumlah Permintaan

Antar Daerah057 views

Inionline.id – Kota Tangerang masuk ke dalam lima kabupaten/kota yang hingga kini masih belum dapat menurunkan risiko penularan virus Corona (COVID-19) di wilayahnya. Lima daerah itu diminta tak segan meminta bantuan kepada Kementerian Kesehatan maupun Satgas Penanganan COVID-19 untuk menekan angka Corona.

Merespon itu, Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah, mengatakan pihaknya tidak akan sungkan meminta bantuan Kemenkes atau Satgas COVID-19 Pusat. Bahkan, kata dia, minggu lalu dirinya sudah melayangkan sejumlah permintaan bantuan untuk penanganan Corona di Kota Tangerang.

“Nggak sungkan, kita udah sampaikan cuma sampai sekarang belum dikirim,” kata Arief, kepada wartawan, Selasa (29/9/2020).

Arief menjelaskan Pemkot Tangerang meminta penambahan alat untuk pengujian PCR hingga obat-obatan. Dia menyampaikan permintaan itu saat rapat bersama Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, pada Kamis (24/9) lalu yang kemudian disusul dengan bersurat secara resmi.

“Jadi waktu itu kita rapat sama Pak Menko Maritim dipimpin langsung, kita minta penambahan alat PCR. Kenapa? karena sekarang kita tracingnya banyak, makin masif. Terus ini yang ngantri banyak, hasilnya belum pada keluar,” ucap Arief.

“Terus saya juga udah melayangkan surat untuk penambahan obat-obatan, itu hari Jumat saya bikin surat tindak lanjut rapat yang hari Kamis. Kan Pak Menteri mengarahkan untuk distandarisasi kebutuhan obat-obatan, itu sudah kita sampaikan ke Menteri Kesehatan,” sambungnya.

Tak hanya itu, Pemkot Tangerang juga telah meminta bantuan kepada Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, untuk penambahan kapasitas tempat tidur di Rumah Sakit Sitinala, Kota Tangerang. Permintaan itu dilakukan karena occupancy rate rumah sakit lainnya telah melampaui batas aman ketersediaan.

“Termasuk hari ini, saya lagi siapkan surat juga Rumah Sakit Sitanala itu ditambah kapasitasnya, karena rumah sakit ini di bawah Kementerian Kesehatan. Tapi tempat tidurnya cuma ada 16, ICU-nya yang buat COVID-nya cuma ada 2. Karena rumah sakit yang lain occupancy rate-nya udah di atas 70 persen,” jelasnya.

Dia mengatakan Kota Tangerang memiliki rata-rata test PCR sebanyak 2 ribuan tes per minggu. Oleh karena itu, Pemkot Tangerang perlu penambahan satu alat uji PCR lagi untuk memaksimalkan penanganan kasus Corona di wilayahnya.

“Ya kekurangan alat karena ngantri, kan PCR pemeriksaannya cukup lama. Sedangkan tracing dari pemkot gencar. Kita 1 orang bisa ditracing sampai 30,” katanya.

Seperti diketahui, pemerintah mengungkapkan ada lima kabupaten/kota yang hingga kini masih belum dapat menurunkan risiko penularan virus Corona (COVID-19) di wilayahnya. Lima kabupaten/kota tersebut dari Tangerang hingga Jakarta Selatan.

“Masih terdapat lima kabupaten/kota yang minggu lalu kami sebutkan, namun belum dapat menurunkan risiko penularannya dari zona merah menjadi zona oranye minggu ini. Lima kabupaten/kota tersebut adalah Kota Tangerang di Banten, Kota Pekalongan di Jawa Tengah, Kota Cirebon di Jawa barat, Jakarta Selatan di DKI, Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur,” kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam jumpa pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/9).

Wiku pun meminta kelima daerah tersebut meningkatkan penanganan COVID-19 di wilayahnya, sehingga zona risikonya dapat turun menjadi oranye. Zona oranye merupakan zona dengan risiko penularan sedang.

“Kami mohon agar daerah-daerah ini dapat meningkatkan penanganan COVID-19 di wilayah masing-masing dan segera menurunkan risikonya agar zonasinya bisa menjadi oranye,” ujarnya.

Dia juga meminta kelima daerah tersebut tak segan meminta bantuan kepada Kementerian Kesehatan maupun Satgas Penanganan COVID-19 jika memerlukan. Dengan bantuan tersebut, diharapkan penanganan COVID-19 di wilayah tersebut dapat teratasi.

“Mohon disampaikan agar Kementerian Kesehatan dan Satgas COVID-19 apabila memerlukan bantuan dalam rangka betul-betul dapat menekan risikonya dan memperbaiki penanganan pasien menjadi seluruhnya sembuh,” kata Wiku.