Setelah Enam Bulan Pandemi, Seperti Ini Dampaknya Untuk Sektor Apartemen

Inionline.id – Penjualan unit apartemen di wilayah Jabodetabek mengalami penurunan yang cukup dalam saat pandemi Covid-19. Penurunan penjualan ini juga memunculkan segmen yang paling banyak dicari hingga range harga yang berbeda dari setiap segmen yang dipasarkan.

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak  awal Maret 2020 lalu dan langsung berdampak pada penurunan bisnis termasuk sektor properti. Situasi yang membuat banyak pengembang melakukan banyak penyesuaian terkait pola pemasaran hingga jenis produk yang diluncurkan telah menjadi norma baru saat situasi pandemi ini.

Menurut Anton Sitorus, Director, Head of Research & Consultancy Savills Indonesia, dari beberapa sektor properti seperti residensial, ritel, perkantoran, perhotelan, dan lainnya yang terpukul paling dalam yaitu sektor ritel dan perhotelan karena berhubungan langsung dengan penerapan social distancing yang diharuskan saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Untuk sektor residensial khususnya apartemen di Jakarta maupun wilayah sekitarnya yaitu Bodetabek, penurunan yang paling dalam terjadi di Jakarta. Sepanjang tahun 2020 ini ada 173 ribu unit apartemen di Jakarta yang sudah beroperasi dengan penurunan pasokan yang cukup signifikan. Tingkat penjualannya kurang dari seribu unit pada semester pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu rata-rata 2.000-an unit,” ujarnya.

Saat ini di Jakarta ada 41 ribu unit apartemen yang dipasarkan dan penyerapannya hanya 54 persen. Segmen apartemen yang paling tinggi penjualannya dari segmen upper middle 65 persen, lower middle 58 persen, dan high end 43 persen. Untuk range harga apartemen di Jakarta, segmen lower kurang dari Rp20 juta/m2, mid-end Rp20 juta-Rp30 juta/m2, upper middle Rp30 juta-Rp40 juta/m2, upper Rp40 juta-Rp50 juta/m2, dan high end di atas Rp50 juta/m2.

Sementara di wilayah Bodetabek ada 110 ribu unit apartemen yang sudah beroperasi dengan mayoritas lokasinya di Tangerang kemudian Bekasi. Untuk segmen harga apartemen di Bodetabek mulai di bawah Rp13 juta/m2 untuk segmen lower middle, Rp13 juta-Rp23 juta/m2 upper middle, dan di atas Rp23 juta/m2 untuk upper.

Tingkat penjualan apartemen di Bodetabek turunnya mencapai 42 persen menjadi 3.000 unit sepanjang semester pertama tahun ini. Penurunannya cukup dalam karena periode yang sama tahun lalu angka penjualan unit apartemen di Bodetabek mencapai hampir 7.000 unit.

“Dari sisi launching produk apartemen baru penurunannya juga sangat dalam mencapai 85 persen. Pandemi membuat kalangan pengembang struggling sehingga belum akan meluncurkan produk baru dan akan lebih berkonsentrasi untuk menjual stok yang ada. Perubahan lainnya dari sisi segmen, situasi pandemi ini memunculkan segmen lower dan upper middle yang lebih menonjol,” beber Anton.