PSBB Ketat Diperpanjang, Pengusaha Pasrah Ekonomi Semakin Lesu

Ekonomi057 views

Inionline.id – Pengusaha menilai perpanjangan pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta akan memperdalam kontraksi perekonomian tahun ini.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan PSBB DKI Jakarta akan diperpanjang selama dua pekan atau hingga 11 Oktober 2020.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Shinta W Kamdani  mengungkapkan Jakarta memiliki kontribusi cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yakni hingga 15 persen. Terlebih, jika pengetatan dilakukan, daerah-daerah penyangga ibu kota juga harus ikut melakukan hal serupa.

Dua hal tersebut, menurut Shinta, akan membuat perekonomian pada awal kuartal IV masih tersendat dan tak bisa masuk ke fase pemulihan.

“Kalau PSBB ini diperpanjang lagi, proyeksi kami sih mungkin akan lebih dari minus 1 persen di akhir tahun,” ujar Shinta, Kamis (24/9).

Selain itu, perpanjangan PSBB tersebut juga otomatis menambah jumlah pengangguran di ibu kota. Pasalnya perusahaan masih akan menahan diri untuk melakukan ekspansi bisnis jika prospek perekonomian masih suram.

Nasib pekerja informal juga makin tak menentu karena banyaknya perkantoran dan pusat-pusat perbelanjaan yang tutup.

“Akan ada pengaruh lagi pada pekerja yang dirumahkan, terutama pekerja informal. Mal juga kan enggak bisa dibuka dan di sana banyak pekerja yang terdampak pastinya, mulai dari supir ojek online sampai pedagang asongan,” imbuhnya.

Menurut Shinta, pengusaha saat ini hanya bisa pasrah dan berharap masyarakat juga mematuhi protokol kesehatan Covid-19 agar jumlah kasus harian mulai melandai.

Hal ini merupakan pil pahit yang harus ditelan oleh semua pihak agar dapat mengatasi krisis akibat pandemi bersama-sama. Perusahaan-perusahaan besar di Jakarta sendiri, menurutnya, masih akan terus merasakan dampak pandemi ini hingga akhir 2021.

“Kalau berapa lama kuatnya, kami masih mengantisipasi sampai setahun ke depan baru kembali normal. Jadi, selama itu kami akan bisnis as usual dan sebisa mungkin enggak mengurangi jumlah pekerja,” ucapnya.