Pelajaran Sejarah Bakal Terus Menjadi Bagian Kurikulum Pendidikan

Pendidikan057 views

Inionline.id – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan, kabar mata pelajaran (mapel) sejarah akan dihilangkan dari kurikulum tidak benar. Mapel sejarah tetap akan diajarkan dan diterapkan di setiap generasi.

“Kemendikbud mengutamakan sejarah sebagai bagian penting dari keragaman dan kemajemukan serta perjalanan hidup bangsa Indonesia, pada saat ini dan yang akan datang,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud Totok Suprayitno, melalui siaran pers, Jumat, 18 September 2020.

Totok menekankan, sejarah merupakan komponen penting bagi Indonesia sebagai bangsa yang besar sehingga menjadi bagian kurikulum pendidikan. Nilai-nilai yang dipelajari dalam sejarah merupakan salah satu kunci pengembangan karakter bangsa.

Totok mengakui Kemendikbud tengah merancang penyederhanaan kurikulum. Namun, penyederhanaan masih tahap awal karena membutuhkan proses dan pembahasan yang panjang.

“Rencana penyederhanaan kurikulum masih berada dalam tahap kajian akademis,” ujarnya.

Totok menambahkan, pembahasan penyederhanaan kurikulum dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, serta melibatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan. Kemendikbud pun sangat mengharapkan dan mengapresiasi masukan dari seluruh pemangku kepentingan pendidikan.

“Termasuk organisasi, pakar, dan pengamat pendidikan, yang merupakan bagian penting dalam pengambilan kebijakan pendidikan,” terang Totok.

Rencana penyederhanaan kurikulum pendidikan dilakukan guna meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Kajian yang terus dilakukan tersebut memperhatikan berbagai hasil evaluasi implementasi kurikulum baik yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat serta perubahan paradigma keragaman, bukan keseragaman dalam implementasi kurikulum.

Kabar pelajaran sejarah bakal hilang mencuat akibat beredarnya draf sosialisasi Penyederhanaan Kurikulum dan Asesmen Nasional tertanggal 25 Agustus 2020. Dalam draf yang beredar itu, mapel sejarah dihilangkan pada jenjang SMK dan menjadi mata pelajaran tidak wajib atau pilihan di jenjang SMA.